Antagonist Second Life

01

• North Cale St.0915 Grey Penthouse

Kelopak matanya terbuka sempurna, bulu mata lentik yang membingkai netra berwarna Hazel dengan apik. Hidung bak perosotan yang di perindah dengan bibir merah tipisnya.

Netranya masih menatap tidak percaya atas kejadian yang ia alami, baginya semua ini tidak nyata.

Langit mendung kala pagi itu tidak membuat suasana hati Ruella menyendu, dirinya merasa sedikit bahagia. Ternyata kejadian ia di hidupkan kembali bukanlah hayalan semata, tapi semua ini jelas adanya. Tapi dia jelas harus mengulang pahitnya kehidupan.

Matanya melirik ke arah kalender yang berada di nakas tempat tidurnya, ini masih belum terlambat bahkan masih sangat sangat jauh dari hari kematiannya. Ini baru lima hari sejak namanya kembali naik daun.

Kepalanya berdenyut nyeri membayangkan Draco dan Ophelia yang memadu kasih hingga bisa memiliki buah hati, kekasihnya berselingkuh.

Awal pertemuannya dengan Draco adalah saat keduanya berada di usia lima tahun.

Flashback.

Seorang anak laki laki menangis di depan gundukan tanah yang masih basah, sedari tadi air matanya tidak berhenti mengalir.

Tidak ada yang perduli dengan keadaannya,semua keluarga besarnya hanya ingin memanfaatkan namanya yang di tetapkan sebagai ahli waris utama dari mendiang kedua orang tuanya.

Namun semua hal sirna semenjak gadis kecil dengan bandana kelinci di kepalanya memeluk tubuhnya dengan erat.