12

10.3K 741 28
                                    

• Le Penthouse Suite Gold Coast

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

• Le Penthouse Suite Gold Coast

-2204/222 Russell St, Mellfod VIC 3000, North Cale-

Keduanya tiba di penthouse pada tengah malam, tidak ada hal aneh yang membuatnya merasa takut atau terancam. Di sebelahnya Archie tak henti hentinya mengenggam tangannya erat, seakan-akan salah satu dari keduanya bisa menghilang jika genggaman itu terlepas. Jika di amati lebih teliti lagi hari ini Archie nampak berbeda di pandangan Ruella, pakaian santai yang terlalu bebas mungkin.

Lelaki itu berjalan lebih lambat agar langkah kaki keduanya sejajar.

"Sejak kapan kau mengikuti balapan seperti itu?." Tanyanya dengan penasaran.

Kepalanya sedikit menoleh ke arah Ruella, sebelum menjawab rasa penasaran perempuan di sebelahnya. Senyumnya sedikit terlihat. "Sejak aku duduk di bangku sekolah menengah atas mungkin...."

Gadis itu jadi ingat, keduanya berpisah setelah kejadian tidak mengenakan menimpa dirinya. Hari itu memang hari kelulusan siswa kelas sembilan, yang artinya setelah hari itu Ruella tidak pernah bertemu dengan Archie sama sekali. Ingatan tentang Archie yang sebenarnya membunuh juga tak pernah melekat di ingatannya, yang Ruella tau juga mengerti, Archie hanya menolongnya membuka pintu dan membawanya pergi dari tempat kejadian.

Ia tersenyum dengan manisnya. "Benarkah? apakah kau pindah ke negara lain saat lulus sekolah menengah pertama?.....aku tak pernah melihat dirimu sama sekali."

Kepalanya mengangguk mengiyakan. "Aku di pindahkan oleh sahabat dari ayahku."

Ruella terdiam saat keduanya tiba tepat di depan pintu penthouse masing-masing. Archie masih saja memandangnya teduh. "Berikan aku ponsel milikmu." Nadanya terdengar manja. Enggan mengulur waktu dan menaruh rasa curiga kepada Archie, ia segera memberikannya.

" Nah sudah selesai." Senyum yang ditampilkan Archie sangat merekah, tanganya mulai mengambi ponselnya sendiri yang berada di kantong celananya dan menekan panggilan ke nomor Ruella.

Dahinya mengkerut kebingungan, tapi sudut bibirnya berkedut menahan senyum. "Apa maksudnya?."

"Jika terjadi sesuatu kepadamu, tekan tombol ini. Aku akan langsung datang tanpa banyak alasan." Tuturnya dengan halus.

Ruella jadi tambah shock, perlu gadis itu akui jika dirinya terpesona tapi kan tidak seharusnya mereka berdua menjadi sedekat ini. Memangnya Ruella boleh merasakan semua hal ini? memikirkan takdirnya membuatnya menunduk sedih, bukankah semua ini hanya sementara?bagaimana jika kedepannya sesuatu terjadi, lagipula Archie telah memiliki seseorang di hatinya. Bahu Ruella merosot dengan lesu.

Archie yang menyadarinya mengerinyit bingung dan tangannya mulai menegakan kepala Ruella. Hal pertama yang Rue lihat saat kepalanya ditegakan adalah senyum dan tatapan teduh milik Archie, entah mengapa hatinya bertambah sedih. Apakah Rue boleh egois dan mencintai lelaki didepannya ini, namun pikirannya kembali lagi dengan sosok di hati Archie.

Antagonist Second LifeOnde histórias criam vida. Descubra agora