13

9.5K 789 21
                                    

Lidah Archie sangat kelu untuk berkata kata saat ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Lidah Archie sangat kelu untuk berkata kata saat ini. Seluruh tubuhnya seakan di cabut oleh malaikat maut, perkataan dan sentuhan gadis ini sangatlah berefek gila.

Wajah keduanya semakin dekat.

"Kalau kau tidak suka, tolong menghindar." Ucapnya.

"Apa?"

Dengan cepat Ruella mulai mengecup sekilas bibir tipis milik Archie. Rasanya sulit dijelaskan dan itu adalah hal pertama baginya. Wajahnya sekarang mulai memerah, sangat merah. Seperti tersengat aliran listrik yang bertegangan kecil namun bisa membuat perutnya tergelitik.

Archie melotot dengan sempurna. Tangannya bergetar saat mendorong Ruella agar menjauh dari dirinya.

Ini sudah sangat sangat kelewatan, bagaimana bisa ia mencium Archie seperti itu sedangkan lelaki yang tertegun di hadapannya telah menaruh hati kepada sosok perempuan lain.

Tapi rasanya menyenangkan.

Yang lebih anehnya lagi. Mengapa dia merasa tidak takut sama sekali.

Bibir Archie terasa lembut saat bersentuhan dengan bibirnya.

Suara berat milik Archie memasuki indera pendengaran milik Ruella. Dari jarak sedekat ini ia bisa merasakan hembusan nafas sosok lelaki di hadapannya, bahkan nafas Archie yang berbau mint tercium.

"Hersa." Desisnya.

Tatapan gadis itu menyendu, enggan menatap wajah Archie sekarang. Ia terlalu malu dan berani untuk menatap wajah tampan lelaki dengan netra sekelam malam di depannya.

"Kau yang memulai ini duluan ya."

"Ah....kak ma-."

Srattttt

Tangannya menarik kasar pinggang ramping milik Ruella dan mendudukannya di pangkuannya, mulutnya terbuka lebar dan mulai melumat bibir kemerahan Ruella.

"Hmphhh..."

Cup...

Cup... Cup

Netra hazel milik Ruella tertutup sempurna. Apakah ini yang di namakan dengan berciuman, ribuan kupu kupu seakan memenuhi perutnya. Nafasnya hampir habis tapi tetap saja Archie enggan melepaskan pangutannya, ini gila bahkan melebihi kata gila.

Bibirnya masih saja melumat seakan hari esok tak akan pernah tiba.

Cup

"Haahhh..."

"Se-an...." Nafasnya tersengal sengal.

"Tunggu dulu."

Cup....

Antagonist Second LifeWhere stories live. Discover now