Selingkuh Lagi

43 5 0
                                    

"Kamu mau kemana? rapi banget." Salma mengamati Chesa yang tengah menata rambutnya di depan cermin kamarnya. Dengan balutan dress selutut warna navy membuat Chesa terlihat cantik.

"Mau ke rumah Angga Bun, mumpung Hari Minggu," jawab Chesa.

Salma menghela napas pelan, "ya sudah nanti berangkat bareng Pak Ahmad."

"Siap Bunda." Chesa mengacungkan dua jempolnya.

Salma tertawa pelan. Baru minggu kemarin Chesa menangis karena Angga selingkuh. Dan sekarang sudah bisa tersenyum lagi. Sungguh unik putri semata wayangnya itu. Dalam hati Salma berharap putrinya tidak bersedih lagi seperti kemarin.

"Kamu sudah memaafkan Angga, Nak?" tanya Salma.

"Udah Bun, dari kemarin." Chesa menghampiri Salma dan memeluk Salma yang tingginya sama persis dengannya.

Bunda Salma membalas pelukan Chesa dengan lembut. Di usapnya rambut hitam Chesa yang panjang halus bak sutra itu.

"Bunda bangga sama Kamu," ucap Salma masih mengusap lembut rambut Chesa.

Chesa melepaskan pelukannya dari Bunda Salma.

"Kenapa Bunda bangga sama Aku?" tanya Chesa penasaran.

"Karena anakku orangnya tidak pendendam. Mau memaafkan orang lain dan selalu ikhlas menerima hal yang sudah di takdirkan." Salma menatap teduh mata Chesa.

"Chesa juga bangga punya Bunda yang baik dan hebat," ucap Chesa bersemangat.

Bunda Salma tertawa pelan mengacak pelan rambut Chesa, "ya sudah. Sana kamu berangkat ke rumah Angga. Nanti keburu siang."

"Iya Bunda, Chesa pamit ya." Chesa mencium tangan dan kedua pipi Bunda Salma.

***
Sebuah mobil berwarna hitam berhenti di depan pagar rumah mewah milik keluarga Angga. Sebelum keluar dari mobil, Chesa yang ada di dalam mobil itu memperhatikan rumah Angga yang terlihat sepi.

"Ada orangnya nggak ya," gumam Chesa yang masih bisa di dengar Pak Ahmad di tempat kursi mengemudi.

"Coba Non, pencet dulu bell di tembok dekat pagar itu. Siapa tahu ada orang di dalam," saran Pak Ahmad.

"Iya Pak." Chesa mengikuti saran Pak Ahmad. Ia turun dari mobil lalu menekan tombol bell. Memanggil orang yang ada di dalam rumah itu.

Setelah menekan tombol bell rumah Angga. Seorang perempuan paruh baya yang Chesa kenal adalah Bu Ina berlarian kecil menuju pagar rumah untuk membuka pagar.

"Dek Chesa cari Mas Angga?" tanya Bu Ina sambil mendorong sedikit pagar rumah Angga, hingga muat untuk di masuki satu orang.

"Iya Bu," balas Chesa sopan. Ia menyalami dan mencium tangan Bu Ina dengan sopan.

"Maaf Dek, Mas Angga baru saja tadi pergi," ucap Bu Ina.

"Pergi ke mana Bu?" Tanya Chesa.

"Aduh, kalo itu Saya kurang tahu Dek," jawab Bu Ina.

Chesa diam. Ia menatap rumah milik keluarga Angga dari luar pagar dengan perasaan sedih sekaligus khawatir.

"Dek Chesa sudah baikkan sama Mas Angga?" tanya Bu Ina saat menyadari perubahan wajah Chesa yang tampak sedih.

"Sudah Bu, baru satu minggu kemarin," ujar Chesa tersenyum menyembunyikan kesedihannya. Meskipun kesedihan itu bisa di lihat jelas oleh mata Bu Ina.

"Ayo Dek masuk dulu." Bu Ina mendorong pagar rumah Angga agar terbuka lebih luas.

B and CDove le storie prendono vita. Scoprilo ora