Terbongkar

41 5 0
                                    

Setelah kejadian kemarin malam. Chesa memblokir kontak Angga dan semua akun sosial medianya. Chesa sudah tidak mau berhubungan lagi dengan Angga, dirinya sudah muak sekali. Sudah tiga kali Angga berselingkuh darinya. Hal itu membuatnya tidak bersemangat menjalani aktivitasnya di sekolah.

"Huft." Chesa memasuki gerbang sekolah dengan kaki yang berjalan malas. Seharusnya hari ini Chesa tidak ingin berangkat ke sekolah, tapi karena di paksa Bunda Salma untuk berangkat sekolah. Akhirnya Chesa menurut untuk berangkat sekolah.

Suasana sekolah tampak ramai banyak siswa-siswi berkerumun di luar maupun di dalam kelas. Murid yang baru datang juga banyak, karena hari sudah siang dan jam menandakan lima menit lagi bel masuk sekolah berbunyi.

Chesa memasuki kelas 10-2. Di sana sudah banyak murid yang datang suasana kelas tampak ramai. Chesa menghampiri Anggun teman sebangkunya.

"Tumben Lo berangkat siang?" tanya Anggun heran.

"Lagi malas." Chesa duduk di bangku yang bersebelahan dengan Anggun.

"Kenapa?" tanya Anggun.

"Nanti aja deh ceritanya," ucap Chesa malas.

Bel sekolah berbunyi. Semua murid yang berada di luar kelas segera memasuki kelasnya masing-masing. Para guru yang mendapat jadwal jam mengajar memasuki kelas yang akan di beri bahan ajaran materi. Di kelas 10-2 Mata pelajaran jam pertama pagi ini adalah Bahasa Indonesia, gurunya yaitu Bu Mawar. Pada saat yang sama, Bu Mawar datang masuk kelas bersama Angga yang juga baru sampai di sekolah.

Angga menatap Chesa dalam. Pandangan mereka bertemu. Angga ingin berbicara pada Chesa, tapi Chesa menolak dan memilih cuek dengan Angga. Angga pasrah dan memilih duduk di bangku belakang tempat duduknya bersebelahan dengan Dimas.

"Selamat pagi." Bu Mawar meletakkan beberapa buku yang di bawanya ke meja guru.

"Pagi Buu," semua murid menjawab dengan kompak.

"Sebelum pelajaran marilah kita berdoa dulu. Ketua kelas silahkan memimpin doa." Bu Mawar menatap Angga sebagai isyarat kepada seorang ketua kelas untuk memimpin doa.

Angga mulai memimpin doa. Semua yang ada di dalam kelas 10-2 itu menundukkan kepala hening sejenak untuk berdoa.

"Berdoa selesai," ucap Angga mengakhiri Doa.

Setelah berdoa, Bu Mawar memberikan materi Bahasa Indonesia pada murid di kelas 10-2. Materinya kali ini adalah puisi. Semua murid yang ada di kelas 10-2 dengan tertib mendengarkan penjelasan dari Bu Mawar hingga selesai.

"Sampai di sini materi puisi. Ada yang ingin di tanyakan?" tanya Bu Mawar setelah menjelaskan materi puisi.

"Tidak Bu," jawab satu kelas kompak.

"Baik. Kalo begitu Ibu kasih kalian tugas ya," ucap Bu Mawar senang.

"Yah.." Dimas berteriak malas.

"Kenapa Dimas?" tanya Bu Mawar.

"Eh, gapapa Bu, Saya cuma pegal sedikit." Dimas pura-pura memijit tangannya yang pegal agar tidak kena amuk oleh Bu Mawar.

"Ya sudah kerjakan buku paket halaman 127. Ibu mau rapat nanti kalo belum selesai, dibuat PR saja," jelas Bu Mawar.

"Baik Bu," jawab salah satu murid.

Bu Mawar keluar dari kelas 10-2. Semua murid kelas 10-2 bersorak gembira, karena ada jamkos. Mereka bisa tidur, main game, atau bahkan hanya sekedar bersenda gurau dengan teman. Banyak dari mereka yang memilih tidur di lantai, karena udaranya lebih sejuk.

Seketika kelas mulai sepi, karena hampir semua murid tertidur kecuali Angga, Chesa, dan Anggun. Chesa yang tengah sibuk membaca novel romance-nya dan Anggun yang sibuk bermain ponselnya. Angga tiba-tiba keluar dari kelas, membuat Chesa menatap punggung Angga sebentar dari belakang. Setelah itu Chesa kembali membaca novelnya lagi. Bersikap bodoamat dengan Angga.

"Che. Gue mau ke kamar mandi dulu ya," ucap Anggun.

"Mau Gue temenin?" Chesa menutup novel yang di baca dan menaruhnya di meja.

"Gak usah. Gue cuma sebentar."

"Oke deh." Chesa mengangguk lalu membuka novel dan meneruskan membaca. Sementara Anggun keluar dari kelas.

***
Tiga puluh menit Anggun belum masuk kelas. Membuat Chesa ingin menyusul Anggun ke kamar mandi. Chesa yang sedari tadi membaca novelnya pun bosan dan ingin keluar kelas menghirup udara segar. Ia menutup novelnya lalu bergegas menuju kamar mandi sekolah.

Kamar mandi yang dekat dengan kelas 10-2 ada di dekat sebuah gedung kosong yang tidak terpakai. Chesa pernah masuk ke gedung kosong yang mengerikan itu. Saat dirinya di kunci oleh Angga berduaan di dalam. Mengingat kejadian itu Chesa jadi muak.

"Huft, males banget ngapain Gue mikirin Angga," batin Chesa dalam hati.

Chesa segera cepat-cepat menuju kamar mandi ingin menyusul Anggun di sana. Saat tiba di kamar mandi, Chesa di buat bingung karena tidak ada Anggun di sana.

Sayup-sayup Chesa mendengar ada orang berbicara di gedung kosong dekat kamar mandi itu. Chesa menghampiri gedung kosong itu, terdengar suara yang tidak asing di telinganya. Ya, itu adalah suara Angga dan Anggun. Chesa penasaran. Dengan langkah pelan, Ia mendekati pintu gedung kosong itu yang masih terbuka sedikit. Chesa menguping percakapan Angga dan Anggun.

"Chesa udah beneran putusin Kamu? Ya udah kalo gitu kita jadian aja," ucap Anggun pelan yang masih bisa di dengar Chesa dari luar.

"Gak bisa! Gue masih suka sama Chesa," kata Angga sedikit nyaring.

"Tapi Kamu masih suka sama Aku kan? Lupain aja Chesa! Dia itu cuma benalu buat hubungan kita!"

Chesa meremas rok osisnya. Hatinya sakit dan remuk mendengar percakapan Anggun dan Angga di gedung kosong itu.

Chesa membuka pintu gedung kosong itu dan menemukan Angga dan Anggun di dalamnya. Angga dan Anggun sangat terkejut melihat kedatangan Chesa.

"Semuanya udah terbongkar! kenapa kalian melakukan ini semua? Kenapa kalian nggak jujur sama Gue? Gue benci sama kalian!" Chesa tak kuasa menahan air mata yang keluar deras dari pipinya. Dirinya tak menyangka jika sahabat karibnya ternyata malah bermain di belakangnya.

Angga ingin menghampiri Chesa yang tertunduk menangis sesenggukan. Tapi dengan cepat di cegah oleh Anggun.

"Iya sekarang udah jelas Che. Gue udah suka duluan sama Angga dari awal sejak pertama kali masuk SMA. Tapi ternyata Angga lebih milih Lo daripada Gue. Awalnya Gue coba buat ngalah dari Lo. Tapi gak bisa! Gue cinta sama Angga," jelas Anggun.

Chesa diam tak bisa berkata-kata lagi. Dirinya masih tertunduk menangis.

"Dan sekarang Gue udah menang. Angga sekarang udah jadi milik Gue." Anggun menatap sinis Chesa. Dirinya merangkul lengan kekar milik Angga. Membuat Chesa semakin cemburu.

"Fine. Kalo itu mau kalian Gue bakalan pergi." Chesa berbalik menuju pintu keluar. Sebelum sampai di pintu keluar, Chesa berbalik menatap tajam ke arah Angga dan Anggun. "Mulai sekarang jangan sok akrab lagi sama Gue!" napas Chesa terengah-engah. "Dan Lo Anggun anggap aja kita nggak pernah temenan! Mulai sekarang Gue akan pindah tempat duduk dan nggak akan jadi teman sebangku Lo lagi!" usai mengucapkan itu. Chesa keluar dari gedung kosong itu dengan jejak air mata yang masih terlihat di wajahnya.

###############################

Aku kasih pagar❤
Teman-teman boleh banget kasih saran atau masukan ke Aku yang membangun🤗❤
Jika ada salah dalam penulisan kata ataupun tanda baca mohon koreksinya yang benar🙏 Terima kasih teman-teman sayang aku semua❤ I love you❤ and see you soon❤

B and CWhere stories live. Discover now