Setoran.

278K 16.3K 731
                                    

Sebelum lanjut jangan lupa;

Vote.

Komen.

Dan Follow.

Lopyuuu💕

Oke next!

.....

"MaasyaAllah suara kamu bagus banget Ra

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

"MaasyaAllah suara kamu bagus banget Ra." ujar Maya setelah selesai menyimak hafalan Ayra sebelum ia setorkan pada Gus Rayyan.

"Jangan gitu, gue jadi gugup tau gak."

"Tapi bener loh Ra, suara kamu bagus banget, adem dengernya." timpal Farah menyetujui ucapan Maya.

"Adem? ubin masjid kali ah." balas Ayra sembari menutup mushafnya.

"Gue gak nyangka suara lo bagus juga ternyata, beda kalo lagi ribut, toa masjid aja kalah sama suara lo." ujar Adel.

"Udah ah, gue mau setoran dulu, biasanya jam segini Gus Rayyan dimana?" tanya Ayra menyudahi pembicaraan teman-temannya.

"Biasanya masih ngurus laporan santri Ra, kamu datang aja ke ruang asatidz/asatidzah." balas Farah.

"Oke gue coba kesana, thanks ya gue pamit dulu doain lancar, assalamualaikuuum."

"Wa'alaikumussalam."

"Coba kalo anaknya kalem, udah cantik, tinggi, putih, suaranya bagus, apa coba yang kurang dari Ayra?" ujar Adel yang diangguki kedua temannya.

"Sayangnya bar-bar." timpal Maya yang lagi-lagi diangguki Farah dan Adel.

Dibalik ke bar-barannya, Ayra merupakan murid berprestasi, terbukti dengan dirinya yang selalu unggul di peringkat pertama saat di sekolah, hanya saja pergaulan sebelumnya membuat ia merasa bebas dan tidak mematuhi aturan agama, meskipun ia akui teman-temannya di kota tidak pernah mengajarkan hal buruk, jadi semata-mata yang ia lakukan dulu hanyalah sekedar hobi, tanpa ia sadari ia telah jauh dari aturan agama.

🌊🌊🌊

"Itu saja pembahasan rapat kali ini, dan yang terakhir buat asatidzah, siapa yang menghukum santri putri tadi pagi di asrama putra?" ujar Gus Rayyan pada rapat dewan asatidz wal asatidzah.

"Saya gus." Ustadzah Salwa mengangkat tangannya.

"Apa dia buat ulah lagi disana? kalau gitu saya mintamaaf gus, dia santri baru jadi masih membutuhkan banyak bimbingan." lanjut Ustadzah Salwa menjelaskan selembut mungkin.

Gus Rayyan mengangguk dan bertanya singkat.

"Alasannya?"

"Dia sering bikin masalah di asrama gus, sama halnya yang dilakukan tadi pagi, dan saya menghukumnya di asrama putra agar ada efek jera." balas Ustadzah Salwa lagi sedangkan yang lain hanya diam menyimak.

KIBLAT CINTAHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin