29

39.8K 1.7K 24
                                    

Mohon bantuan vote+komen+kritik dan sarannya ya

Happy reading


Juan terbangun di sebuah kamar yang sangat asing di penglihatan nya. Bunyi pintu terbuka mengalihkan perhatian Juan yang sedang memandangi isi kamar ini.

"Udah bangun lo?" Tanya pelaku yang membuka pintu. Juan menatapnya lama merasa tidak asing dengan wajah orang ini.

"Gue Zay, temen Via" sekali lagi Zay memperkenalkan dirinya di hadapan Juan.

"Kenapa gue bisa di sini?" Tanya Juan setelah itu.

"Ga sengaja gue liat gembel tidur sembarangan, karena kasihan gue bawa ke sini" jelas Zay dengan muka yang membuat Juan kesal.

"Sialan lo!" Saut Juan merasa kesal di panggil gembel.

"Gak tau terima kasih lo, udah di tolong malah ngatain sialan!" Jawab Zay. "Tau gitu gue biarin aja lo tidur semalaman di halaman rumah itu"

Seketika Juan mengingat kejadian tadi malam. Tangan Juan mengepal erat sehingga urat-urat tangannya kelihatan. Ia tidak bisa menahan lagi. Ia harus segera bertindak. Masa bodo dengan dampak pada perusahaannya nanti.

Maafin Juan ya pa, batinnya.

Kemudian cowok itu mencari keberadaan handphonenya untuk menghubungi Rey. Entah kemana pergi handphonenya. Zay yang melihat itu mengeluarkan suaranya.

"Cari apa?" Tanyanya.

"Handphone gue"

"Gue bawa lo ke sini hanya dengan tubuh yang tak memakai atasan, benar-benar seperti orang gembel" jawab Zay. "Dan gue ga liat lo bawa handphone tadi malam" lanjutnya.

Juan menghela napas dengan kasar, pasti handphonenya tertinggal di rumah Nancy sialan itu. Kemudian matanya menatap Zay dengan penuh harap. Zay yang di tatap seperti itu menjadi ngeri.

"Apa?" tanya Zay menutupi dadanya seolah-olah sedang di cabuli oleh Juan.

"Anterin gue pulang ya" suara Juan melembut menatap Zay dengan senyuman manisnya, agar Zay mau mengantarnya pulang. Bukanya tersentuh Zay malah semakin was-was.

"Biasa aja ekspresi lo, gue jadi takut!" Jawab Zay kemudian.

"Pokoknya lo anterin gue pulang!" Juan memaksa.

"Maksa amat"

Tak peduli dengan respon Zay, Juan berjalan ke arah kamar mandi untuk mencuci mukanya. Zay yang melihat itu mendengus kesal.

Menyusahkan, batinnya.

***

"Tadi malam, gue bareng temen-temen lo duduk di cafe" Zay memecahkan keheningan yang terjadi di dalam mobil.

"Siapa?"

"Zico, Dion dan Rafly" jawab Zay fokus menyetir mobilnya.

"Yang nanya"

Zay rem mendadak, kemudian menatap Juan kesal. Sedangkan orang yang di tatap memasang wajah tanpa dosanya. Sialan emang si Juan.

"Turun, males gue nganterin lo!" kata Zay karena kesal.

Juan nyengir, lalu meminta maaf setelah itu.

"Hehe becanda" jawabnya.

"Kenapa gue ga di ajak mereka ngumpul ya?" Tanya Juan.

"Mereka malas kali, karena lo tengil" jawab Zay yang masih kesal dengan Juan. Tapi kemudian ia tetap menjalankan mobilnya mengantar gembel di sebelahnya ini untuk sampai ke habitatnya.

Ponakan Crush (END+ TERBIT)Where stories live. Discover now