40. End

68K 2K 72
                                    

Mohon bantuan vote+komen+kritik dan sarannya ya.

Happy reading.

"BANG AKA!" Weekend pada minggu ini di awali dengan teriakan seorang gadis remaja yang berusia 16 tahun. Dari raut wajahnya, gadis itu sedang menahan rasa kesalnya terhadap remaja laki-laki yang sedang berdiri di dekat kulkas sambil memakan coklat silverqueen kesukaannya.

"Itu coklat Karin ih, kenapa abang makan!" Karina merengek lalu menarik-narik baju abangnya.

"Tinggal dikit doang, makanya gue makan," jawab remaja laki-laki yang berusia 18 tahun itu.

"Itu sengaja karin sisain tadi malam iihhh!" Sautnya.

Sedangkan seorang pria dewasa sedang duduk dengan tenang meminum kopi sambil membaca koran di meja dapur dan mengabaikan perdebatan anak-anaknya.

"Kenapa sih, masih pagi udah ribut?" Seorang wanita yang berusia kepala 3 datang menuju sumber keributan.

"Ini lagi, anak ribut di cuekin aja!" Omel wanita itu kepada suaminya yang asik membaca koran.

"Mom, bang Azka curi coklat karin" rengeknya kepada wanita yang telah melahirkannya.

"Azka, udah izin dulu gak sama karin?" Tanya Via menatap lembut kepada Azka yang kini telah memanggil dirinya dengan sebutan mommy, sama seperti anaknya Karina yang kerap di panggil Karin.

"Udah kok mom, trus Karin jawab gini, hueemmm haamm ambil aja ih berisik, gitu mom!" Jelas Azka memperagakan adiknya saat masih setengah sadar dalam tidurnya tadi.

"Itu kan Karin masih tidur!" Jawab Karin tidak mau kalah.

Via menghela napas, "Karin udah ya, ikhlasin coklatnya," ujar Via lembut kepada anak gadisnya.

"Mommy gitu, selalu bang Azka yang di bela!" Karin menggembungkan pipinya yang memang sudah besar itu. Via terkekeh melihat anaknya yang merajuk.

"Gitu aja marah, nanti gue traktir seblak deh," tawar Azka agar adiknya itu berhenti merajuk.

"Gak mau!" Karin tidak mau bernegosiasi, satu-satunya cara menghentikan marahnya karin adalah dengan pawangnya.

"Awasa loh nanti pipinya meletus," kata Juan menghampiri keluarga kecilnya yang berdiri di dekat kulkas. "Nanti Daddy beli lagi coklatnya ya," Juan mengelus sayang rambut panjang anak gadisnya.

"Yang banyak ya dad!" Karin memeluk Daddy nya.

"Buat Azka, lain kali izin dulu yang benar!" Kata Via menatap tegas kepada Azka. "Hehe iya mom!" Jawabnya sambil nyengir.

"Oke, semuanya bantuin mommy mengerjakan pekerjaan rumah, mumpung lagi weekend!" Kata Via menepuk tangannya semangat.

"Apa sayang? Oh bentar ya aku cek ke kamar dulu," Azka langsung berlari ke kamarnya setelah berpura-pura menerima telfon dari sang kekasih boongannya.

"Aduh mom, kata Winnie ada tugas buat besok nih, aku belum ngerjain, babay mom!" Kata Karin pura-pura melihat pesan dari temannya, kemudian ia mengikuti jejak abangnya.

Via menatap anak-anaknya geleng-geleng kepala, kemudian matanya beralih menatap sang suami yang akan berbicara mencari alasan untuk menghindari pekerjaan rumah.

"Apa? Mau cari alesan juga!" Via langsung mengeluarkan taringnya kepada Juan.

Juan meneguk saliva nya melihat tatapan tajam sang istri.

"Enggak dong, aku kan suami yang pengertian, ayo sini aku bantu," kata Juan.  "Bantu doa!" Setelah itu ia ikut berlari meninggalkan Via seorang diri yang telah mengeluarkan tanduk dan taringnya melihat suami dan anak-anaknya yang kabur.

Ponakan Crush (END+ TERBIT)Where stories live. Discover now