31

40.7K 1.8K 33
                                    

Berhubung udah mencapai target, aku tepatin janji buat double up hari ini. Jangan lupa vote ya sebelum baca, terima kasih💚

Happy reading.



"Satu, dua, tiga" saat ini Via sedang memfotokan Azka bersama dengan kedua orangtuanya. Setelah mengambil beberapa kali tangkap. Bergantian Julia yang memfotokan Via dengan Azka. Saat foto terakhir tiba-tiba saja Juan ikut bergabung dengan mereka untuk berfoto. Setelah puas berfoto Via memangku Azka duduk di atas pasir memandangi ombak yang sibuk hilir mudik.

Melihat Via yang duduk, Juan juga ikut duduk di samping gadis itu. Sedangkan yang lainya masih asik berfoto. Laras beserta Rina, tadi pamit untuk melihat-lihat toko bunga yang tak jauh dari pantai.

Terlihat di sana yang sedikit jauh dari mereka, ada Rianti dan Hamid yang masih berfoto-foto, terlihat Rianti yang sangat happy dan Hamid yang datar saja mengikuti kemauan teman dari kakaknya itu. Sedangkan Fano dan Andro ayah Rianti, membahas seputaran perusahaan mereka, dan ada Julia di samping Fano yang menyimak keduanya, sesekali ia juga ikut menyauti.

"Sayang anak! Sayang anak!" Pedagang mainan keliling berjalan di sekitar pesisir pantai.

Azka menepuk-nepuk pelan paha Via, "Ti Pia, Ti Pia, ituuuu" Azka menunjuk pada pedagang itu yang membawa mainan untuk bermain pasir.

"Azka mau itu?" Tanya Via, langsung di jawab anggukan semangat oleh Azka.

"Pak!" Panggil Via, kemudian pedagang tersebut berjalan mendekatinya.

Azka langsung mengambil mainan yang ia inginkan saat pedagang tersebut menurunkan dagangannya.

"Azka mau yang itu aja? Atau yang lain juga?" Tawar Via, karena Azka hanya mengambil satu mainan yaitu satu set mainan cetakan pasir. Azka menjawabnya dengan gelengan.

"Berapa pak?" Tanya Via.

"35.000 aja mbak" kemudian Via mengambil uangnya di dalam saku celana yang ia kenakan.

"Ini pak, kembaliannya bapak ambil aja buat anak di rumah" yang membayar mainan Azka barusan adalah Juan. Sedangkan Julia dan Fano masih sibuk berbincang dengan Andro di bawah pohon kelapa di sana.

"Terima kasih, semoga mas dan mbak selalu hidup bahagia dan anaknya segera mendapatkan adik baru" ujar pedagang sambil tersenyum senang mendapatkan rezeki dan kemudian ia pergi meninggalkan Via dan Juan yang terdiam.

"Di kira kita orang tua Azka kali ya" saut Juan menatap Via, Via menaikan kedua bahunya tidak tahu, kemudian ikut duduk dengan Azka yang sudah sibuk dengan mainannya.

"Kenapa lo jadi pendiam sih?" Tanya Juan, Via mengabaikan Juan.

"Lo bisa ngomong kan? Jawab gue kek!"

"Apa?" Tanya Via jengah karena dari tadi Juan tak berhenti-henti mengganggunya. Waktu di pondok Via kaget karena keberadaan Juan, setelah ia sadar, ia langsung berlari meninggalkan Juan dan bergabung dengan Rianti yang asik berfoto, sekarang cowok itu kembali lagi mendekatinya.

"Kenapa lo berubah?"

"Gue ga berubah, lo yang berubah sejak udah punya pasangan!" Jawab Via tanpa menatap Juan matanya sibuk mengawasi Azka yang bermain pasir.

"Nancy bukan pacar gue lagi" jawab Juan.

"Trus?"

"Jangan cuekin gue terus" pinta Juan.

"Seandainya lo sama Nancy masih pasangan kekasih sekarang, pasti lo ga mohon-mohon kayak gini sama gue" jelas Via menatap Juan dengan tajam.

"Gue-" belum selesai Juan berbicara bocah yang duduk di hadapannya ini melempari pasir ke arahnya, untung tidak mengenai mukanya yang tampan ini.

Ponakan Crush (END+ TERBIT)Where stories live. Discover now