🍩 6

2.5K 434 120
                                    

⚠️ CERITA INI MENGANDUNG UNSUR BXB HOMOSEKSUAL LGBT, MOHON BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN, CERITA INI JUGA TIDAK DI SARANKAN UNTUK ANAK DIBAWAH UMUR⚠️

Happy reading

" Syutt gapapa, kan disini sudah ada ayah." Bisik Miel sambil mengusap kedua pipi reka.

" Leka marah! Leka gak mau teman sama kakak dodo lagi, marah ini. Marah besar!" Pekik reka kemudian melanjutkan tangisannya.

" Lama banget nangis nya, ini keningnya sampai merah loh, kepalanya sakit kan? Sudah ya sayang." Bisik Grac.

Tadi pas reka nangis, suara tangisan sampai kerumah sebelah, sekarang mereka sadar kalau suara tangisan reka memang sekeras itu. Mendengar reka nangis, miel dan Grac langsung pergi kerumah keluarga john untuk menjemput reka.

" Maaf ya, mungkin dorison lupa." Lirih Tyle.
Tadi selesai makan malam, dia pergi kerumah reka karena tangis anak itu belum mereda sama sekali.

" Papah jemput dorison ya? Ini nomernya gak bisa di hubungi, mungkin dia silent." Ucap mark pelan.

" Eh gak perlu, kasian dorison nya nanti, udah biarin aja nanti reka tenang sendiri." Bisik Grac.

Tyle menatap iba ke arah reka, anak itu menangis keras sambil memanggil dorison. Rasanya tak tega.

" Coba hubungi teman-teman nya pah, mungkin sheen coba, siapa tau dia pegang handphone." Bisik Tyle.

Mark mengangguk cepat, dia langsung mencari kontak Sheen lalu menghubungi nya.

Beruntung langsung di respon, kata sheen dorison nya memang lagi minum. Lumayan banyak jadi dorison kurang merespon keadaan sekitar.

" Jemput aja, takut kenapa-napa anak nya. Lagian ini sudah hampir tengah malam." Ucap Tyle.

Mark mengangguk singkat kemudian menatap reka.

" Udah ya nangis nya, ini om jemput kak dodo nya dulu, reka bisa tunggu sebentar?" Tanya Mark, dia berusaha mengajak anak manis itu untuk bernegosiasi.

" Gak mau leka nya! Kalau ada kakak dodo baru berhenti nangis!" Teriak reka.

Drtt.... Drtt...

" Eh ini kakak dodo telpon!" Ucap Tyle sambil menunjukkan handphonenya.

Reka mengambil handphone nya dari tangan tyle, saat sudah terhubung reka langsung berteriak keras, memberi kode kalau dia tengah rewel dan susah di tenangkan.

" Ehh reka? Ya ampun kenapa lagi hm?" Tanya do, suaranya terdengar berat dan sedikit serak.

" Mau plaster donal itik!" Teriak reka sambil menangis keras.

" Astaga kakak lupa! Maaf ya, ini kakak langsung pulang. Berhenti dulu nangis nya." Ucap do.

Reka memelankan tangisannya kemudian mengangguk lucu.

" Berhenti dulu, mimi air dulu biar tenang, ini kakak pulang. Tunggu sebentar ya." Ucap dorison.

" Santai aja do, reka gapapa ini. Jangan sampai reka merusak waktu bermain kamu." Ucap Grac.

Donat NanatWhere stories live. Discover now