🍩 17

2.9K 441 86
                                    

⚠️ CERITA INI MENGANDUNG UNSUR BXB HOMOSEKSUAL LGBT, MOHON BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN, CERITA INI JUGA TIDAK DI SARANKAN UNTUK ANAK DIBAWAH UMUR⚠️

Happy reading

" Tadi bicara apa? Katanya gak mau kerja, pusing kerja sambil kuliah, terus tiba-tiba bilang gak mau kuliah, mau kerja aja. Kamu sehat gak sih do? Perlu kedokter gak?" Tanya Tyle.

" Gak tau, aku pusing." Gumam dorison.

" Jangan bikin kami bingung do, kamu tiba-tiba aneh gini kenapa?" Tanya Tyle.

" Mau papah bantu bicara gak?" Tawar Mark.

Dorison hanya diam sembari menundukkan kepalanya.

Melihat itu Tyle jadi semakin curiga. " Ada masalah apalagi? Tiba-tiba juga bawa reka, kenapa sih do?" Tanya tyle, dia menatap dorison kemudian mengalihkan tatapannya ke arah sang suami, "Kalian simpan rahasia ya? Yang masalah kemarin aja mamah belum sempat tanya, sekarang ada masalah apalagi?" Kesal Tyle.

" Jujur ajalah bro, nanti makin runyam, sekalian dengerin pendapat dari Mamah kamu juga." Pinta Mark.

Dorison mengusap kasar wajahnya kemudian menatap serius ke arah Mamah nya. " Yang kemarin aku mabuk. Mamah tau kan kalau aku minum lagi dirumah, alasannya karena aku lagi suka sama seseorang, suka nya dari lama banget, terus dia malah jadian sama musuh aku sendiri.  Ini bukan tentang cinta aku yang di tolak. Tapi rasanya harga diri ku juga ikut di injak." Jelas do dengan pelan.

Tyle menaikkan sebelah alisnya, masalah ini terlihat sedikit rumit jadi harus benar-benar di selesaikan sampai tuntas.

Apalagi dorison berani membahas masalah ini lagi, padahal kemarin dorison sudah dia marahi gara-gara masalah ini.

Mungkin Tyle akan melunak agar dorison bisa lebih terbuka.

" Mamah tanya satu-satu ya biar masalahnya clear, kita bahas orang yang kamu suka dulu, baru setelah itu kita bahas musuh kamu itu." Sahut Tyle.

Dorison sempat melirik Papah nya, dia hanya melihat anggukan kepala dari Papah kemudian kembali menatap Mamah nya.

" Mamah tau selera kamu pasti bagus, kamu gak sembarang suka sama seseorang, gak sembarang juga menaruh hati. Mamah cuma mau tanya gimana respon dia ke kamu." Kata Tyle sambil menatap lekat wajah Dorison.

Dorison terlihat diam sebentar, mungkin ada sedikit rasa ragu untuk menceritakan tentang Arsh ke Mamah nya.

" Cerita aja, sekarang kamu anggap kami berdua sebagai teman kamu, jangan merasa ragu apalagi malu. Kita bantu cari jalan keluarnya bersama, asalkan nanti kamu mau nurut dan mendengarkan saran dari kami." Ucap Mark.

Dorison menghela nafas berat, rasa nya aneh kalau menceritakan masalah ini ke orang tuanya.

" Kami sudah melewati fase ini do, dulu kami juga pernah merasakan ini, kakek sama nenek kamu pun gak pernah marah. Mereka dengan sabar untuk memberi kami arahan agar tak salah jalan, dan sekarang kami harus melakukan itu ke kamu, jadi kamu paham kan kenapa kami ingin mendengarkan cerita dari kamu? Ini semata-mata bukan karena rasa penasaran." Jelas Tyle.

" Tuh dengerin, kalau kamu mendam sendiri nanti tambah bingung, yang ada nanti kamu malah nekat ngelakuin sesuatu kalau keinginan kamu gak tercapai, jadi lebih baik cerita sama kami." Sahut Mark.

Donat NanatWhere stories live. Discover now