🍩 19

2K 418 163
                                    

⚠️ CERITA INI MENGANDUNG UNSUR BXB HOMOSEKSUAL LGBT, MOHON BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN, CERITA INI JUGA TIDAK DI SARANKAN UNTUK ANAK DIBAWAH UMUR⚠️

Happy reading




" Cabul gimana?" Tanya Miel.

" Tadi aku dengar itu cowo minta kiss leka terus leka nurut aja! Gak bener itu astaga mana sini handphone nya!" Omel Arsh.

Dorison yang mendengar itu langsung menghela nafas kasar, dia menutup kamera milik nya kemudian mendengarkan sepupunya reka itu mengomel.

" Gak mau, ini handphone leka! Tadi phi att telponan sayang sayangan kiss kiss sama pacar phi att gak ada tuh leka ganggu!" Protes reka.

" Kan phi att sudah besar, leka kan masih kecil gak boleh gitu." Sahut arsh.

" Wleeek!" Ejek reka saat diberi nasihat oleh Arsh.

" Ya ampun udah bisa gitu, leka nya kaka yang paling dendut sini handphonenya nya, gak boleh gitu sayang." Rayu arsh yang masih berusaha untuk sabar.

Reka menggeleng ribut, sedangkan dorison seperti baru tersadar sesuatu, rasanya suara itu tak asing di pendengaran nya.

" Kaya kenal, tapi siap- astaga!" Panik do.

Gimana gak panik, tiba-tiba reka memasukkan handphonenya kedalam celana lewat belakang. Bongkahan itu benar-benar berada tepat di depan mata dorison.

Terdengar lagi suara teriakan dari sepupunya reka. Sedangkan dorison terlihat mati-matian mengumpulkan kesadarannya.

Tes!

Cairan pekat berwarna merah itu mengalir begitu saja melewati bibir tipisnya.

Tubuh dorison bergetar, dengan segera dia mematikan panggilan telpon nya kemudian meraih tisu yang ada di atas nakas.

" Astaga itu tadi apa." Lirih do sembari menyumpal hidungnya menggunakan ujung tisu.

Dorison diam sebentar, dia berusaha melenyapkan penampakan tadi yang sekarang sedang mengusik fikiran nya.

" Pantat ya? Iya pantat tapi... Astaga do cukup!" Oceh dorison.

Setelah darah nya dirasa berkurang, dorison bergegas pergi ke kamar mandi untuk mencuci wajahnya, jangan sampai Mamah nya melihat ini atau kekacauan dunia akan terjadi.

***

" Kenapa gitu? Tadi video call kan? Kenapa di simpan di belakang celana handphonenya?" Omel Miel.

Yang di omeli terlihat sudah hampir menangis, seperti biasa bayi besar yang super cengeng ini akan sangat sensitif.

" Sini handphonenya, phi mau marahin si dodo itu, berani sekali rayu adik phi ini, gak boleh gitu, leka masih kecil gak boleh gitu, lain kali kalau dia minta kiss jangan di kasih!" Omel Arsh.

Merasa tidak ada yang memihak nya, reka langsung menangis sekeras mungkin.

" Kok nangis? Sini handphonenya." Pinta Miel.

Reka menggeleng ribut, dia berteriak keras memanggil bunda nya, melihat itu arsh jadi semakin jengkel, kenapa adik manis nya yang dendut ini jadi pembangkang.

Donat NanatWhere stories live. Discover now