🍩 12

2.6K 425 129
                                    

⚠️ CERITA INI MENGANDUNG UNSUR BXB HOMOSEKSUAL LGBT, MOHON BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN, CERITA INI JUGA TIDAK DI SARANKAN UNTUK ANAK DIBAWAH UMUR⚠️

Happy reading

" Maksud kakak?" Tanya reka, wajahnya terlihat sedikit berbeda saat mendengar ungkapan dari remaja tampan yang berdiri tepat di hadapannya ini. Reka melepaskan tangan dorison yang menangkup pipinya kemudian memundurkan sedikit tubuhnya. " Maksud kakak apa bicara gitu sama reka?" Tanya reka.

" Reka? No, Nanat bukan reka." Tekan dorison.

" Ini reka, bukan Nanat. Nanat siapa?" Tanya reka, tiba-tiba dia jadi curiga dengan nama panggilan yang dorison berikan.

" Nanat ya reka, itu panggilan khusus yang kakak kasih, kenapa tiba-tiba tanya itu hm?" Tanya do. Dia berusaha meraih tangan reka, tapi berkali-kali reka menepisnya.

" Gamau lagi, gak mau di panggil itu." Sahut reka.

" Kamu kenapa?" Bingung dorison.

" Tadi kakak bicara apa sama reka? Kakak bicara jahat sama reka, kakak cium reka karena reka mirip sama orang yang kakak suka. Itu jahat! Gak boleh gitu, reka sedih, kalau orang yang kakak suka datang, reka pasti di buang! Reka gak di temenin lagi, kakak gak mau temenan sama reka lagi!" Kesal reka.

" T-teman?" Bingung dorison sambil menaikkan sebelah alisnya.

" Iya! Kita kan teman! Kakak teman reka, kakak hanya lebih tua dari reka jadi nya reka anggap kakak do sebagai kakak nya reka. Itu gak jahat. Yang jahat kakak do, kakak do gak anggap reka teman, kakak do anggap reka mirip sama orang yang kakak suka! Reka gak suka di sama-samakan seperti itu, reka ya reka, reka gak bisa di sama-sama kan dengan orang lain!" Oceh reka penuh emosi.

" Nanat salah paham, maksud kakak gak gitu." Panik dorison.

" Lalu maksud kakak apa?" Tanya reka.

" Kakak bilang mirip bukan berarti wajahnya yang mirip, bisa saja sifatnya yang mirip. Kalian sama-sama ceria, sama-sama happy virus, sama-sama baik hat-"

" Diam! Reka gak suka di sama-samakan seperti itu!" Kesal reka.

" I-iyaa maaf ya, kakak gak tau kalau Nanat gak suka. Kakak mungkin salah bicara." Panik dorison.

" Memang siapa yang suka di sama-samakan dengan orang lain? Dasar kakak aneh!"

" Iya kakak aneh ya, maaf ya. Udah marah nya, kakak minta maaf. Harusnya kakak lebih bijak memilah kata agar Nanat tidak tersinggung." Jelas dorison.

" Gak mau kasih maaf, reka marah besar ini!" Pekik reka sambil menghentakkan sebelah kakinya.

" Ehh mau kemana?" Panik dorison.

Dia langsung menarik tangan reka kemudian memeluk erat reka yang tengah memberontak di pelukannya.

Dorison menghela nafas kasar saat sadar dengan tatapan orang sekitar.

" Syutt diam, kita menarik perhatian orang lain, gak bagus gitu." Bisik dorison.

" Makanya lepasin reka ishh!" Kesal nya.

Donat NanatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang