🍩 16

2.2K 410 90
                                    

⚠️ CERITA INI MENGANDUNG UNSUR BXB HOMOSEKSUAL LGBT, MOHON BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN, CERITA INI JUGA TIDAK DI SARANKAN UNTUK ANAK DIBAWAH UMUR⚠️

Happy reading


" Hayo siapa tuh, Kok keliatan bingung?" Tanya thong sambil menahan tawanya.

Reka terlihat Bingung, baru saja dia membuka mata sudah berada di tempat yang asing.

Perasaan tadi dia tidur di mobil, sekarang dia tertidur nyaman di dalam kamar yang sangat mewah.

" Siapa ya? Kok leka nya phi att bingung?" Kekeh Arsh.

Setelah beberapa detik reka baru sadar, dia langsung duduk kemudian membuka lebar kedua  matanya.

" Phi att! Kyahaha ayah itu phi att!" Tunjuk reka ke arah arsh yang berdiri di depan pintu.

Yang di tunjuk langsung bergegas masuk kedalam kamar lalu ikut naik ke atas tempat tidur, dia menarik kedua tangan reka kemudian memeluk nya erat.

" Ishh makin dendut ya, gemas nya phi att makin dendut, berat ini gak bisa gendong leka lagi phi att nya!" Ucap arsh.

Suara tawa riang dari reka terdengar menggema memenuhi ruangan mewah tersebut.

" Kakek gak di peluk nih?" Tanya thong.

Reka menoleh sekilas ke arah kakeknya, berusaha melepaskan pelukan phi nya tapi gak bisa.

Ini terlalu erat, reka jadi susah lepasin nya.

" Arsh jangan gitu, nanti adek nya nangis." Tegur Mok.

" Huh padahal lagi melepas rindu, tapi rindu nya bandel gak mau di lepas." Kekeh Arsh.

Arsh perlahan melonggarkan pelukannya, dia menatap wajah reka, tanpa belas kasihan dia menggigit pipi reka sampai reka menangis keras.

" Arsh astaga! Ish adek nya di apain?" Omel mok.

" Gemas, ini punya ku seorang jangan ada yang ambil." Sahut arsh dengan wajah tanpa dosa nya.

" Sini sama kakek, aduh pipi nya merah gitu." Lirih Thong.

" Ayah... Mau ayah..." Isak reka.

" Maaf ya, phi minta maaf. Ini bulat terus kenyal, jadi siapa yang bisa tahan liat nya?" Ucap Arsh sembari mengecup pelan pipi reka yang tadi dia gigit.

" Udah ah, arsh kalau nakal gitu gak mami bolehin main sama adek, kasian itu adek nya nanti rewel." Tegur mok.

Arsh menghela nafas pelan kemudian melepaskan reka, membiarkan reka merangkak ke arah kakeknya.

" Ya ampun banjir air mata, ini sakit banget pasti, nanti di omelin ayah miel tau rasa kamu." Omel mok.

" Mami apa sih, biasanya aku gigit leka gapapa." Sahut Arsh.

" Jangan menormalisasi kan gigit pipi reka, nanti dia ileran." Kekeh thong.

" Emang gitu ya kek? Gak lagi deh." Sahut Arsh.

Donat NanatWhere stories live. Discover now