detak jantung

10.3K 1K 450
                                    

Pagi ini adalah pagi yang buruk ketika aku menemukan Jungkook menatapku tajam dari bangku kursinya. Aku merasakan hal yang ganjil karena ia tidak pernah menatapku seperti itu sebelumnya.

"Kita harus bicara." Katanya dingin, nyaris membuatku membeku.

Aku mengikuti Jungkook yang berjalan ke arah rooftop. Di otakku hanya terdapat pertanyaan-pertanyaan.

Ketika aku menutup pintu rooftop dan merasakan angin menerpa rambutku sedikit kencang, aku melihat Jungkook berdiri dengan angkuh dan menyerahkan sebuah benda, recorder.

Tanganku enggan untuk mengambil itu darinya. Firasatku mengatakan untuk jangan mengambil. Maka aku mati-matian menahan tanganku di samping rok dan mengepal meski rasa penasaran menguasai diriku.

Jungkook berdecak. Ia menarik tangannya kembali, "Dengarkan baik-baik."

Rekaman itu berputar. Awalnya hanya suara hantaman lalu pada bagian tengah nama Jungkook disebut-sebut. Aku merasa pernah mendengar ini ...

Tidak. Aku pernah mengalaminya. Dan aku yakin.

"Jung ..." aku protes, "Hentikan!"

Baiklah, katakan saja apa yang kalian inginkan. Asalkan kalian tak menggangguku lagi.

Mudah saja, kau hanya perlu menjauhi Jungkook.

Hening sejenak namun rekaman itu kembali bersuara.

Aku tidak bisa melakukan hal yang mustahil.

Apa maksudmu?

Aku tidak bisa.

Itu suaraku. Aku mendengar suaraku.

Plak!

Bunyi tamparan membuat otakku memutar seluruh kejadian itu lagi. Rasanya walau hanya suara, bunyi tamparan itu seolah-olah berada di dekatku, dan tangan itu kembali melukai pipiku.

Aku memasok paru-paruku dengan banyak oksigen. Aku menggigit bibirku. Bagaimana mungkin Jungkook tahu semua ini? Darimana Jungkook mendapatkannya?

"Kumohon Jungkook!"

Ahyoung, kau membuat semuanya semakin rumit ...

Aku tidak pernah membuat semuanya jadi rumit. Dengar, bukan berarti aku takut karena diam saat kalian mencaciku. Sekarang sudah jadi seperti ini, kalian mungkin akan mendapat masalah karena aku tidak bisa lagi untuk diam saja.

Gurae, lakukan yang kau mau. Laporkan saja lalu kami akan membuat hidupmu seperti di neraka.

Kalian yang seharusnya pergi ke neraka!!

Aku bisa mendengar suara tubuhku saat itu terjatuh. Rasa itu kembali menyerangku, rasa dimana oksigen menipis dan seluruh tubuhku kaku separuh.

Kalaupun kami harus pergi ke neraka asal kau mati sekarang juga tidak apa-apa!

Kau pasti sangat menyukai Jeon Jungkook.

Sangat sampai kau tidak bisa menghitungnya!

Begitu juga aku, sialan!

A-aku ...

Mataku membulat, tidak! TIDAK! Jungkook tidak boleh mendengar yang selanjutnya!

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 19, 2016 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Sweet EscapeWhere stories live. Discover now