AMPLITUDO (Stagnasi #4)

[sebakul kata]

Amplitudo (Stagnasi #4)

STAGNASI; keadaan terhenti (tidak bergerak, tidak aktif, tidak jalan); keadaan tidak maju atau maju tetapi pada tingkat yang sangat lambat; keadaan tidak mengalir.

Seri STAGNASI diperuntukkan bagi mereka yang menghadapi tantangan hidup dan menganggap tak ada lagi jalan keluar.

Seri STAGNASI diperuntukkan bagi mereka yang merasa telah berjuang, namun tak ada hasil yang signifikan.

Seri STAGNASI diperuntukkan untuk kalian, para pembaca yang selalu percaya pada kesempatan.

AMPLITUDO; simpangan yang paling jauh dari titik keseimbangan pada getaran.

Amplitudo. Cerita ini saya tulis untuk diri sendiri dan orang-orang yang pernah merasa berada di titik keseimbangan dan takkan pernah terguncang.

Untuk saya dan orang-orang yang merasa bahwa guncangan itu adalah bagian terburuk dalam hidup dan mampu menenggelamkan segalanya.

Dan untuk saya dan orang-orang yang akhirnya bisa berkata bahwa kita bisa bangkit lagi dan menjalani semua dengan penuh penerimaan dan kedamaian jiwa.

Hidup ternyata memang segila roller coaster, namun yang tak pernah kita tahu seberapa curam kita dilemparkan. Tapi, percayalah bahwa akan selalu ada tangan yang diulurkan.

Note:

Selamat kembali, wahai diri.

Semoga bisa tersenyum lagi dengan menulis baris demi baris ini.

Saya nggak minta apa-apa, cukup jangan tanya kelanjutan REFRAKSI aja. Jangan tanya kapan? Kan sakit gitu, ya, ditanya kapan nikah? Kapan wisuda? Kapan hamil? Kapan nambah anak? Dan kapan-kapan yang lain :)

Seperti biasa, banyak isi otak yang nggak difilter, bijaklah dalam memilih sikap yang pantas untuk diteladani (itu juga kalau ada, Mah). Bagi yang nyari buku panduan bersikap baik, benar dan pantas, bukan di lapak ini tempatnya. Ehe.

Salam,

Mamah Nu yang sudah lama tak main-main ke sini :)