16. Can't go

323 24 5
                                    

Aku tau kamu nyata.  Mungkin, yang tidak nyata adalah "Aku bisa memilikimu"

~♥~

"Ngapain di luar sih Eun? Kan udah malam" Dahyun mengucek matanya dan masih terlihat mengantuk

Eunha tersentak kaget karna Dahyun tiba tiba ada di sampingnya "Kok aku bisa disini?" Tanya Eunha penasaran, Mungkin ini Timing yang pas untuk bertanya pada Dahyun. "Trus siapa yang bawa aku kerumah sakit?" tambahnya

"Nah itu dia, Aku juga ga tau siapa yang bawa kau ke sini. Aku cuma dapet telfon dari Rumah sakit kalo kau ada disini, makanya aku langsung kesini" Jelas Dahyun

"Seriusan gatau? Ga ketemu sama orangnya?" Eunha makin penasaran

Dahyun menggeleng "Ah iyaa, Jadi sebenarnya siapa sih yang ngelakuin ini semua? Kenapa? Apa alasannya?" Tanya Dahyun bertubi tubi

Aku memfokuskan pandanganku kedepan, Sebenarnya lebih tepatnya aku tidak ingin memperlihatkan perasaanku pada Dahyun "Aku juga gatau kenapa" Jawabku Pasrah

Dahyun geram "Coba dehh ceritainn dari awal, gimana kejadiannya?" Dahyun penasaran dan butuh penjelasan dengan semua yang terjadi.

Mau tak mau, Eunha harus mengingat dan membicarakan lagi tentang kejadian tadi, Sampai saat ini semua terasa tidak masuk akal. Bukan hanya Eunha tapi Dahyun juga merasakan hal itu.

"Merayu? Yaampun, Merekanya aja yang ga cantik kaya kamu, Makanya deh timbul rasa iri" Celoteh Dahyun "Pokoknya aku gamau tau, Kita harus laporin ini ke penanggung jawab Jurusan!"

Eunha menggeleng "Kita gabisa ngelaporin gitu aja"

Dahyun nenyiritkan Dahinya heran "Kenapa? Udah jelas jelas dia ngebully kaya gituu, Ya bisa la" Yakin Dahyun

"Kita aja ga punya bukti apa apa, Cuma luka aku gabakal bisa jadi bukti apapun" Ucap Eunha lemas.

Dahyun pun kehilangan semangatnya mendengar hal itu, karna bagaimanapun memang Bukti sangat di perlukan saat ini.

Tiba tiba Handphone Eunha Berdering.

Eunha mengambil Handphone dari sakunya dan memeriksa siapa yang menelfonnya, dan ternyata Itu telfon dari Namjoon.

"Eh, aku angkat telfon dulu ya" Izin Eunha Dan mendapat Anggukan dari Dahyun.

Eunha sedikit menjauh untuk mengangkat Telfon Namjoon, Karna seperti yang kalian tau, Namjoon itu cerewetnya semakin nambah semenjak Eunha tinggal di korea. Itu semua karna Namjoon khawatir terhadap adiknya .

"Annyeong Haseyo" Eunha Mengcapkan itu dengan semangat dan sedikit Aegyo.

"Anyong anyong" Balas Namjoon.

Eunha tertawa kecil "Abangku tersayang lagi ngapain? Pasti lagi di kantor yaa?" Tebak Eunha.

Dan benar saja, Namjoon memang sedang berada di kantor. Padahal ini sudah lewat jam pulang kantor.

"Kenapa belum tidur? Gimana kuliahnya? Gimana teman teman lo disana? Si Inaa sering main ke kantor katanya Rindu banget" Namjoon mulai mengeluarkan Pertanyaan bertubinya.

Hanya kepada Eunha biasanya Ia bisa secerewet ini. Untuk orang yang baru mengenal Namjoon mungkin akan mengira bahwa namjoon adalah lelaki yang jarang berbicara, padahal nyatanya.. Ia sangat cerewet atau lebih tepatnya posesif.

Eunha membelalak, gak mungkin kan ia menceritakan apa yang barusan terjadi kepadanya, bisa bisa Namjoon malah memaksanya untuk balik ke Indonesia sekaramg juga.

"Eummm ituu..." Eunha mencoba mencari alasan.

Dan tentunya yang masuk akal

"ituuu..."

"Itu apanya? Baik baik aja kan? Ada yang ganggu kamu disana?" Duga Namjoon tiba tiba

"Ahh engga kok, Semuaa aman terlaksana pak boss! Malah seneng banget disini. Kuliah juga enak enak aja" Eunha menggigit bibirnya gugup karna ia telah berbohong kepada Namjoon.

"Beneran? Kalau ada yang ganggu, Bilang! Abang bakal langsung Kirim tiket buat kamu, Gausah sekolah jauh jauh lagi disana"

Jlebbbb

Eunha terdiam sejenak

"Ihh apaan sih, Orang disini enak. Makanya main kesini biar tau, Jangan cuma nongkrong di kantor doang" Pelan pelan Eunha mulai mengalihkan pembicaraan.

'Eun, Eunhaa!!!' Panggil Dahyun tergesa gesa

Eunha menoleh ke arah Dahyun, Kemudian Dahyun melambai memanggil Eunha agar datang menghampirinya.

"Bang, Udah dulu yaa, Aku mau tidur dulu udah malam juga" Lagi lagi ia berbohong.

"Oh yaudah tidur gih sana, Gue juga mau pulang nih" Jelas Namjoon

"Okehh, Byee abangkuu sayang. Muahhh" Eunha langsung menutup Telfonnya dan menghampiri Dahyun.

"Apaan sih Dahyun?" Tanya Eunha heran karna Dahyun terlihat heboh sambil menatap Hpnya.

"Ini.. Ini kamu kan?" Dahyun menunjukkan sebuah Vidio kepada Eunha.

Dan benar, Itu Eunha. Itu adalah vidio bagaimana ia di bully tadi. Semua terlihat jelas di vidio itu,  Semua terekam. Hanya saja wajah Eunha di blur di vidio itu.

"Liat dimana?" Tanya Eunha tak percaya, Kenapa vidio itu tiba tersebar

"Website kampus, Dilihat dari vidionya kayanyaa saksi deh, karna ini bukan terlihat dari Cctv" Dahyunn tersenyum lebar "Wahh, Ini artinyaa lo bisa laporinn ini dengan gampang Eunhaa" Dahyun sangat exited

Eunha terdiam, Atau sebenarnya merenung, Siapa sebenarnya Yang merekam dirinya tadi? Mungkin juga orang itu orang yang sama yang telah membawanya ke Rumah sakit.

Dahyun yang melihat Eunha termenung langsung menjentikkan jarinya di hadapan Eunha "Kok menung sih? Mikirin apa?"

Eunha tersentak "Hah? Gaada, cuma heran dan pengen tau siapa sebenarnya yang bantuin aku"

Dahyun juga ikut berfikir "Iyaa juga yaa, Siapa orang di balik semuanya. Tapi yang jelas siapapun dia, dia orang yang baik banget ke kamu Eunha"

"Tapi kenapa?" Eunha benar benar penasaran.  Ini bukan drakor, jadi semuanya ga mungkin kebetulan, Batin Eunha.

Dahyun juga tidak tau harus berkata apa,  karna dia juga tidak tau sama sekali.

Eunha mencoba berfikir keras, sangat keras mencoba memahami apa yang terjadi padanya, hingga membuat kepalanya sakit kembali.

Dahyun yang melihat Eunha kesakitan mencoba membawa Eunha untuk kembali ke Kamarnya,  agar Eunha dapat beristirahat.

***

"Jadi gimana?" Tanya Dahyun sambil membereskan Pakaian Eunha.  Karna hari in Eunha sudah dibolehkan pulang.

Eunha menoleh kearah Dahyun dengan bingung dengan maksud perkataan Dahyun "Gimana apanya?"

Dahyun menghela nafas kasar "Gimana?  Mau ditutuntut gak?  Kapan?" Dahyun juga kebawa emosi sampai baju baju yang awalnya rapi dilipatnya sekarang menjadi asal asalan.

Eunha diam atau lebih tepatnya berfikir.  Berfikir apa langkah terbaik yang akan di lakukannya atas semua yg telah ia terima.  Eunha menghela nafas "Aku cuma mau mereka minta maaf. Ngomongin semuanya baik baik, karna disini cuma ada salah paham aja".

"Kalau dia gamau minta maaf gimana?" Tanya Dahyun To The Point

"hmmm,  kita liat nanti aja yaa,  Aku udah capek di rumah sakit,  mau pulanggg, Mau makan masakan Dahyun yang super duper enak,  hehe" Eunha merangkul tangan Dahyun,  Eunha terlihat Seperti orang yang benar benar sehat,  Walaupun sebenarnya masih ada yang mengganggu pikirannya.

"Siapakah orang yang telah menolongnya??¿"

**Berzambung**

Haii gaeseuuu, huhuuu.  Akhirnya Author balikss againn.  Setelah sekyan lamaaa ye kann.  Semogaa syukaa yaa💜💜 Yg mau ngasih kritik dan saran bisaa Chat Inaa yaw💗

Only ThenWhere stories live. Discover now