Chapter - 4

1.2K 123 1
                                    

Sesuai janji aku, aku bakal post satu chapter lagi malem ini. Tapi gak usah nunggu malem lah yaa, soalnya ini udah beres. Tar keburu mager lagi hiyaaahiyaahiyaa wqwq.
Jangan lupa vommentnya! luv 💕
Here we gow!

■■■■■

Line Group

'COLMAR'

(namakamu)gail
Kak Gamal.. Kak Audrey.. Holla!!

Gamaltphr
Oit?

Audreytphr
Napa lo kemaren nggak misa?

(namakamu)gail
Insiden wqwq
Besok meetup kuy!
Biasa ditempat kak Gamal, sekalian besok aku kenalin kalian sama doi.

Gamaltphr
Anjirr!! Cowok masjid itu?

Audreytphr
Gila! Cari mati apa gimana lo (nam..)?

(namakamu)gail
Udah deh berisik!!
Besok pulang dari gereja ya..

Gamaltphr
Iye wel.

Audreytphr
Bang Gamal kagak nipak ye, lawak.

Gamaltphr
Anjis adek durhaka lo.

Audreytphr
Abang durhaka juga lo.

(namakamu)gail
Aelah kunyuk emang dirumah nggak cukup? Pake acara ribut di grup segala.


Kak Gamal dan kak Audrey tau masalah ini, cuma mereka yang kiranya mau meluangkan waktu untukku, selain salsha. Mereka bisa diajak berbagi segala hal; Kak Gamal dan kak Audrey sudah kuanggap seperti kakakku sendiri, walau kedua kakak beradik itu sulit untuk menyatukan pikiran. Ah bagaimanapun keras kepalanya mereka berdua aku tetap menyayangi duo 'Tapiheru' itu sama seperti aku menyayangi mama, ko Aldi dan Salsha. Seiring berjalannya waktu, aku paham bahwa tidak harus seseorang yang memiliki hubungan darah dengan kita yang bisa kita panggil 'Kakak' Kak Gamal dan Kak Audrey buktinya mampu memerankan sosok kakak itu dalam hidupku. Mereka memberi banyak warna yang seharusnya Koko ciptakan, Koko berperan ganda terkadang ia tak memainkan perannya sebagai kakak, koko terlalu mendalami perannya sebagai pengganti papa. Kehadiran Kak Gamal dan Kak Audrey mampu mengambil alih peran koko, walau tidak sepenuhnya.

OoO

"Hhahah jadi kemarin lo gak misa gara-gara supir taxi gadungan?" Gelak tawa kak Gamal pecah bersamaan dengan kak Audrey.

"Tapi itu bocah kampret juga sih whatsapp-nya, make bilang bantu Cuma gara-gara nggak mau di cap penghancur rumah tangga orang!" sambungnya

"Iyaa bang kagak ngarti apa ye, adek kita potek. Supir gila!" Ujar kak Audrey.

"Ah kok (namakamu) jadi di bully kak." Aku memasang wajah cemberut. Dan kak Gamal menarik gemas kedua pipiku.

"Ehheemm, sorry ganggu."

"Iqbaal.." Kak Gamal dan kak Audrey membalikan badan mereka.

"Oh ini yang namanya Iqbaal? Duduk baal." Sambut kak gamal ramah.

"Mau pesen apa baal?" Tawar kak Audrey.

"Americano coffee aja." Jawab Iqbaal singkat. Kak Audrey menarik diri dari kami dan melenggang kearah coffee bar.

Tasbihku Bukan Rosariomu - IDRWhere stories live. Discover now