6. Rapat Rapat Rapat

93K 16.1K 9.8K
                                    

Rapat. Rapat. Rapat.

Tiga tahun terakhir kegiatan itu selalu menjadi hal rutin yang dilakukan oleh sebagian besar mahasiswa tingkat tiga; menyelip diantara padatnya jadwal kelas dan mengerjakan tugas.

Setiap hari, sekretariat dan halaman depan dekanat tidak pernah sepi. Selalu terpenuhi oleh lingkaran yang berisikan lima sampai belasan mahasiswa yang sibuk mendiskusikan hal yang mereka anggap penting.

Akmal merupakan salah satu dari banyak mahasiswa yang sering terlihat disana— menghitung rapat sebagai kegiatan rutin yang hampir ada di setiap minggunya.

Selama dua tahun kemarin, rapat yang Akmal selalu hadiri hanya dua macam; rapat pimpinan dan rapat departemen Marketing. Namun di tahun ketiga ini berbeda, bukan hanya rapat pimpinan yang harus ia hadiri dan pimpin dengan sempurna. Namun pada rapat seluruh departemen, ia juga harus ikut hadir. Turut memantau dan berkontribusi dalam pengarahan dan pemberian ide.

Dengan begitu, terhitung delapan jenis rapat yang harus ia hadiri. Belum lagi rapat-rapat program kerja, mulai dari program kerja besar atas nama Himpunan hingga program-program kerja kecil yang berada di bawah naungan masing-masing departemen.

Untuk menghindari tekanan, Akmal menolak untuk menghitungnya.


Seluruh program kerja yang bernaung dibawah departemen tentu saja merupakan tanggung jawab dari kepala dan wakil kepala departemen itu sendiri. Namun diatas itu semua, masih ada Akmal yang memiliki tanggung jawab terbesar atas seluruh fungsi dan kegiatan.

Seperti saat ini, Akmal sedang ikut duduk melingkar diantara adik-adik tingkatnya; mahasiswa termuda di jurusan untuk mengadakan rapat inaugurasi.


Inaugurasi adalah kegiatan rutin yang selalu diadakan oleh mahasiswa baru sebagai pantia penyelenggara di setiap tahunnya. Tujuannya selalu sama, untuk memperkenalkan angkatan baru terhadap angkatan-angkatan diatasnya, sebagai penyambung silaturahmi, wadah pembelajaran di langkah awal organisasi, dan beberapa hal lainnya.

Inaugurasi sudah menjadi budaya, selalu ada dari pertama himpunan ini resmi berdiri.


Akmal duduk bersebelahan dengan Laras, wakil kepala departemen Humas, ikut menyimak setiap progress yang disampaikan oleh masing-masing koordinator divisi. Ia tidak menjeda rapat sama sekali, hanya ikut mendengarkan dan sesekali memberikan tanggapan ketika diminta.

Otaknya berputar dengan cepat, setiap pertanyaan yang dilemparkan pada Akmal, selalu mampu ia jawab tanpa perlu berpikir lama seperti biasanya.

Entah, mungkin karena situasi yang memaksa ia untuk dapat menjadi penjawab dari semua pertanyaan ketika orang lain tidak mampu atau bagaimana, tapi sore ini Akmal terlihat sebagai seorang ketua organisasi yang cerdas dan solutif di mata adik-adiknya.

Bahkan Laras, yang sudah pernah mengikuti rapat pimpinan dengannyapun dibuat kagum. Mungkin ia kira Akmal akan banyak meminta dirinya untuk bantu menjawab, tapi ternyata tidak sama sekali.


Akmal diberikan waktu untuk bertanya dan menyampaikan saran pada panitia mendekati hari-H. Tanpa perlu melihat catatan, ia tampak sudah merangkum semuanya di kepala dan dengan segera menemukan hal-hal yang masih kurang dan belum dilakukan oleh adik-adiknya tersebut.

"Acara, rundown udah dibuat sampai plan berapa?" tanya Akmal.

"Sampai plan C Kang," jawab Lita selaku koordinator.

"Bikin dua plan lagi deh, sampai bener-bener plan terburuk. Takutnya pengisi acara ada yang telat, tapi tolong sampein ke LO-nya buat tegas aja ke pengisi acara biar ngga ngaret ya? Buat penampilan angkatan gimana? Udah tau setiap angkatan mau ngasih penampilan apa?"

HIMPUNAN VOL.2Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu