05

1.1K 163 13
                                    

Setelah menentukan waktu dan tempat janjian, Hyungwon tidak berhubungan lagi dengan si calon penyewa kamar apartemennya. Dia terlalu sibuk mengurus masalah keluarga, hingga hampir melupakan soal pertemuan mereka.

Hyungwon memasuki kafe dengan terengah-engah. Dia terlambat lima belas menit, seandainya orang itu sudah pergi, Hyungwon hanya bisa menyalahkan dirinya sendiri yang tidak memasang reminder pada ponsel.

Baru saja Hyungwon berniat untuk menghubungi si calon penyewa, seseorang memanggil namanya, membuat dia menoleh mencari sumber suara dan mendapati seorang laki-laki tengah melambaikan tangan ke arahnya.

Seingat Hyungwon, sosok yang ada di hadapannya sekarang jauh berbeda dengan yang ia lihat di foto profil. Bukannya membandingkan, tapi jujur saja, lelaki ini jauh lebih tampan.

"Kayaknya gue belum memperkenalkan diri ya?" ujarnya sambil menyodorkan tangan, "Wonho."

Sejenak Hyungwon merasa bodoh karena sebelumnya tidak menanyakan nama dan langsung setuju ketika ada yang mengajaknya bertemu. Untung saja Wonho bukan orang jahat.

"Oh ya, mungkin lo agak bingung kenapa gue beda sama yang lo lihat di foto. Waktu itu gue nge-chat pake hp temen," jelas Wonho seolah mengerti kenapa Hyungwon tampak clueless.

Kebodohan lainnya, Hyungwon tidak menyadari bahwa nomor yang diberikan Jooheon dan yang digunakan Wonho untuk menghubunginya berbeda.

Hyungwon tidak tahu harus merespons apa, dia selalu payah dalam membangun percakapan.

Wonho berdehem agar mendapatkan perhatian Hyungwon sepenuhnya, "Jadi, temen gue ngasih tau, lo cuma mau nyewain selama sebulan."

"Iya," sahut Hyungwon seraya mengeluarkan selembar kertas berisi kesepakatan yang telah dibuatnya.

"Woah, you are well prepared," komentar Wonho, dia mengambil kertas tersebut untuk membacanya.

Selesai memahami seluruh tulisan yang tertera di sana, Wonho mengalihkan atensi kepada Hyungwon. "Gue setuju sama kesepakatan yang lo bikin, termasuk harga sewa. Tapi bisa nggak, gue nyewa tiga bulan?"

Tak kunjung menerima balasan, Wonho berusaha membujuk Hyungwon dengan cara menjelaskan kondisinya saat ini. "Flat tempat gue tinggal direnovasi, jadi seluruh penghuni terpaksa buat pindah sementara, semua barang-barang juga harus dikeluarin."

Wonho memasang ekspresi memohon, "Katanya renovasinya makan waktu sekitar tiga bulan, dan gue ga mau hidup nomaden selama itu. Kalau gue nyewa sebulan doang, berarti bulan berikutnya gue mesti cari tempat tinggal lagi."

Hyungwon mengerutkan dahi tanda bahwa ia sedang berpikir. Wonho terlihat seperti orang baik dan tidak merepotkan. Meskipun mereka memiliki sifat berlawanan, Wonho yang confident, dan Hyungwon yang awkward.

Selagi Hyungwon menentukan keputusan, Wonho menggunakan kesempatan tersebut untuk memperhatikannya. Dia memang sudah pernah melihat Hyungwon melalui foto, yang ternyata lebih tampan jika dilihat secara langsung.

Akhirnya Hyungwon menyerah. Tinggal bersama Wonho tampaknya tidak buruk, lagipula dia bisa mendapatkan uang lebih. "Tapi biaya sewa harus dibayar di awal."

Wonho menyunggingkan senyum di bibirnya, dia merupakan orang yang simple, jadi dia tidak butuh waktu lama untuk setuju. "Deal. Kirim nomor rekening lo, nanti malam gue transfer."

Merasa tidak ada yang perlu dibicarakan kembali, Hyungwon bangkit dari duduknya. "Kalau begitu, saya permisi."

"Udah mau pulang?" tanya Wonho bingung.

Hyungwon memiringkan kepalanya sedikit, "Emangnya apa yang perlu dibicarain lagi?"

Wonho menyadari Hyungwon bukan tipikal yang banyak bicara, dan canggung terhadap orang asing. Sedari tadi hanya dia yang mengoceh sementara lelaki itu lebih banyak diam. Namun dia tidak mengira pertemuan pertama mereka akan sesingkat ini.

"Mulai kapan gue bisa nempatin kamarnya?"

"Besok," jawab Hyungwon singkat.

"Okay, see you then."

Sebelum Hyungwon beranjak, Wonho menarik pergelangan tangannya.

"Uh.. Hyungwon?"

"Kenapa?"

"You are handsome."

Hyungwon mengernyit, tidak menyangka akan menerima pujian dari orang yang baru ia temui satu kali. "Thank you?"

between daylight and darkness | hyungwonho ✔️On viuen les histories. Descobreix ara