Bab 1: The Lord's Return

11.5K 1.1K 113
                                    

(Nox POV)

"Dia dikuasai oleh sihir hitam!"

"Bukannya kita sudah menyegelnya dengan benar?!"

"Jene!"

"Ya-- Mulia!!!"

NGIIIIIIIIIIING~

"Ukh!"

Sial! Suara berisik apa itu? Sungguh mengganggu pendengaranku.

Dengan cepat aku membuka mataku dan terbelalak saat mendapati tubuhku tengah terbaring di sebuah ranjang lebar yang begitu megah. Dinding abu-abu yang mengelilingiku, rasanya sudah tidak asing bagiku. Ditambah dengan beberapa ornamen emas dan aroma lavender yang menghinggapi hidungku. Tentu saja, ini kamarku. Aku menghirup wewangian itu beberapa hari yang lalu saat tubuhku dalam kondisi yang sangat lemah.

Apa yang terjadi? Kukira aku sudah mati. Aku meraba dada kiriku yang tidak tertutup apa-apa dan tidak menemukan celah atau bekas luka sedikit pun di sana. Apa tubuhku sudah kembali seperti sedia kala?

Mana-ku tidak bisa kembali seperti semula sejak aku menghancurkan istana Morrac dan mengembalikannya dalam keadaan utuh lagi. Bahkan sihir pertahananku melemah saat bertarung dengan Elina, salah satu ksatria kepercayaanku yang berkhianat. Sial! Kuharap adikku sudah membunuhnya.

Tunggu, bagaimana dengan Jene?

"Bass!!!"

Aku lalu memanggil nama asistenku sambil menegakkan tubuhku. Aneh sekali, tubuhku terasa sangat bugar pagi ini. Sepertinya mana-ku sudah kembali terisi penuh.

Tak lama, butiran cahaya berwarna kuning keemasan mulai terlihat di dekat pintu kamarku. Pria jangkung berkacamata kemudian muncul dari balik cahaya itu sambil menunduk, "Yang Mulia Lord... Anda sudah bangun?"

"Apa mereka berhasil menyegel sihir hitam itu?" tanyaku sambil menyisir rambut perakku dengan jari. Bass tampak memicingkan matanya ke arahku.

"Apa maksud Anda, Yang Mulia? Bukankah Anda sendiri yang menyegelnya setahun yang lalu?"

Aku langsung mengernyitkan dahiku, "Jangan bilang kalau Elina kabur malam itu?!"

"Kabur? Tunggu, Lady Elina tidak pergi kemana-mana, Yang Mulia."

"Ck! Kenapa kau tidak membunuhnya?!"

"Yang Mulia, apa kesalahannya? Saya benar-benar tidak mengerti."

"Kesalahan katamu?!" Aku menaikkan nada suaraku dan pria itu langsung terdiam menatapku.

Sejak kapan Bass menjadi seperti ini? Dia adalah penyihir terpintar yang pernah kukenal. Tidak perlu diragukan lagi, dia bahkan pernah menjadi calon penyihir agung termuda sebelumnya. Semua tugas yang diembannya diselesaikan tanpa cela sedikitpun. Kenapa sekarang dia malah bertanya padaku apa kesalahan Elina?! Jelas-jelas wanita itu berusaha membunuhku. Apa dia sengaja membiarkan Elina memiliki sihir hitam itu?

"Katakan dimana Jene? Apa dia baik-baik saja?" tanyaku kemudian dengan suara rendah.

"Jene?" Bass semakin terlihat kebingungan, "Tunggu, Yang Mulia..."

Tiba-tiba pria berambut cokelat itu menghilang dan satu detik kemudian muncul kembali. Kali ini persis di depanku. Tangannya dengan tidak sopan bergeser ke arahku dadaku. Baru saja aku ingin melemparnya, pria itu rupanya meraih sesuatu yang ada di leherku.

"Sejak kapan Anda menemukan kalung Sang Ratu?" ujarnya kemudian.

Otomatis kedua alisku terangkat.

The Lonesome LordTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang