Bab 9: Dead Scratch

4.4K 543 36
                                    

Bau busuk tiba-tiba menusuk hidungku begitu aku mendekati sel yang didiami Elina

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bau busuk tiba-tiba menusuk hidungku begitu aku mendekati sel yang didiami Elina. Wanita berambut pirang itu terlihat sedang duduk bersandar dengan leher tersayat panjang. Ironisnya lagi kedua matanya terbuka, seperti melotot karena terkejut. Mulutnya pun sudah berlumuran darah. Apa yang sebenarnya terjadi di sini?

Benar yang dikatakan Bass, ada suatu kejanggalan. Sel yang terletak di lantai paling dasar ini merupakan tempat yang dirancang khusus untuk para tahanan penyihir. Semua besinya dialiri dengan sihir statis yang mampu melemahkan segala jenis sihir. Singkatnya, seseorang tidak akan bisa menggunakan sihir di tempat redup seperti ini.

"Kau sudah memeriksanya?"

Aku menghentikan langkahku tepat di depan wanita yang sudah tidak bernyawa itu. Begitu pula Bass dan Gill yang mengikutiku.

"Ya, Yang Mulia, Lord. Ini jelas bukan bunuh diri," sahut Bass dengan cepat.

"Keuuh!" Gill terdengar sedang menahan jijiknya, "Dari baunya, sepertinya dia sudah mati beberapa hari yang lalu."

Aku hanya mengangguk pelan seraya menutup hidungku dengan kepalan tanganku. Siapa pelakunya? Dan kenapa dia membunuhnya? Yang semakin membuatku penasaran seberapa hebatnya dia sampai bisa menembus sel ini? Firasatku buruk. Walaupun sebenarnya aku ingin membunuh wanita itu, tapi aku perlu menemukan informasi apa saja yang diketahuinya mengenai sihir hitam dan pedang mistik. Tunggu, sepertinya pelakunya juga mengincar kekuatan itu.

"Yang Mulia, menurut saya ini ada hubungannya dengan pengirim gagak itu." Bass menyelutuk.

"Kau benar. Anehnya lagi sihir pelacakku tidak bisa membaca pergerakannya," ucapku sambil terus mengamati Elina yang menyerupai mayat hidup.

"Tidak salah lagi, dia menggunakan sihir hitam."

Ck! Sihir hitam lagi. Mendengarnya saja sudah membuatku kesal. Ya, aku masih tidak terima karena kekuatan itu lah yang menyebabkan kematianku dulu.

"Hidupkan dia," perintahku.

Bass lalu berjongkok di depan tubuh Elina. Tangannya digerakkan di udara, tepat di depan wajah Elina. Bass dapat menghidupkan orang mati walaupun hanya 10 detik. Lebih tepatnya memanggil roh orang yang sudah mati. Ini sangat berfungsi di saat-saat seperti ini, untuk menanyakan hal penting pada mayat tersebut. Tak lama, sebuah simbol yang terbuat dari cahaya berwarna jingga melayang di depannya.

Satu...

Dua...

"Hah!!"

Mata Elina yang tadinya melotot langsung berkedip, tetapi anggota tubuh lainnya tidak bergerak. Ya, sihir itu hanya mengaktifkan lima indera mayat tersebut.

The Lonesome LordWhere stories live. Discover now