The Day We First Met

3.5K 358 10
                                    

[Author POV]

Mikasa Ackerman

Masa lalu yang kelam telah ia lewati. Di mana kedua orang tuanya dibunuh di depan kedua matanya. Setelah itu, ia tidak tahu apa-apa lagi, semuanya tiba-tiba gelap.

Mikasa kecil terbangun dengan kondisi tubuh terikat. Sayup-sayup mendengar pembicaraan antara dua orang laki-laki tua, "Iya, dia merupakan turunan ras oriental, ras yang langka, dia pasti bernilai mahal." Ia juga mendengar suara rintik hujan yang selama ini dia anggap menenangkan, mengapa sekarang terdengar sangat mencekam?

Sampai tiba-tiba pintu terbuka lebar, seorang anak yang ia perkirakan berumur tidak jauh darinya berkata bahwa ia tersesat. Namun, tiba-tiba anak itu menikam salah satu pria tua tersebut dengan pisau.

"Tatakae, Mikasa!" teriak anak itu saat seseorang menangkapnya. Mikasa dapat merasakan insting yang membuat detak jantungnya berpacu lebih cepat dan memaksa ia untuk bangkit. Tanpa ia sadari, tangannya bergerak mengambil pisau dan membunuh pria tersebut.

***

Setelah kejadian tersebut, ia diasuh oleh kedua orang tua Eren. Ya, anak kecil yang dahulu menyelamatkan mikasa adalah Eren. Mikasa bertekad untuk selalu melindungi Eren. Seperti saat ini, ia sedang berlari diikuti Armin di belakangnya. Lagi-lagi Armin mengatakan padanya Eren berkelahi dengan 3 orang.

Mikasa tumbuh menjadi gadis yang cantik. Jangan tertipu dengan wajah cantiknya, ia bisa menjadi menyeramkan saat berhadapan dengan titan dan orang yang menyakiti Eren. Bagi Mikasa, Eren adalah seseorang yang sangat istimewa. Ia tidak mau merasakan yang namanya kehilangan lagi.

***

Hari itu, titan kolosal kembali muncul. Banyak titan masuk ke dalam distrik Trost. Semua kadet diikutsertakan untuk misi ini.

"Eren, jika keadaan mulai kacau, tolong temui aku." kata Mikasa.

"Kita ditempatkan di pasukan yang berbeda, Mikasa."

"Aku akan tetap melindungi--"

"--Berhenti, Mikasa! Aku bukan anak kecil lagi, kau buka ibu ku. Jalankan misi yang kau punya. Aku akan baik-baik saja!" bentak Eren.

Mikasa cukup terkejut dengan perkataan Eren. Ah, apa perilakunya selama ini membuat Eren tidak nyaman? Ia hanya takut kejadian buruk menimpa Eren, "Gomenasai, Eren."

***

Hal yang mengejutkan, siapa sangka Eren adalah titan. Ia bisa berubah menjadi titan saat memiliki tujuan yang pasti. Hal itu membuat para kadet yang mengetahui hal tersebut tercengang.

Akhirnya, kekuatan Eren digunakan untuk menutup gerbang di Distrik Trost. Namun, ada yang aneh dari semua ini. Eren tampak tidak dapat mengendalikan dirinya, ia tidak dapat mengenali Mikasa, bahkan hampir saja membunuhnya.

Mikasa terus mengawasi Eren yang membawa batu besar dari titan lain. Mikasa tidak segan-segan menebas titan yang mendekati Eren. Hingga akhirnya Eren berhasil menutup tembok tersebut dengan batu.

Kondisi mereka sangat buruk, mereka terkepung titan. Mikasa tidak bisa terlalu banyak bergerak karena ia tidak bisa mengalihkan fokusnya dari Eren yang sebagian tubuhnya masih menyatu dengan tubuh titan.

"Armin, bagaimana kondisi Eren?" teriak Mikasa.

"Sebagian tubuhnya masih tetap menyatu, Mikasa." balas Armin.

Ia sedang mencoba menghalau titan yang mendekati mereka, "Tidak akan ku biarkan kalian mengambil teman-temanku!" teriak Mikasa sambil menebas leher titan tersebut.

Jauh dari sana sepasang mata menyaksikan apa yang dilakukan Mikasa. Mengorbankan nyawanya hanya untuk menyelamatkan sahabatnya. Hal itu membuatnya cukup terkesan. Apalagi melihat gerakan Mikasa yang sangat cepat saat menebas titan-titan tersebut, "Hanji tidak salah, ia memang hebat dan memiliki kekuatan hampir menyamaiku." ujarnya dalam hati.

Levi menggunakan manuver segala arahnya untuk membantu mereka disaat ia melihat kondisi Mikasa sudah tidak memungkinkan untuk melawan para titan. Dengan gerakan cepat ia menebas titan yang mengepung mereka.

"Mikasa?" tanya armin

"Bukan aku, d-dia--"

"Jiyuu no tsubasa." gumam Eren.

"Oi, bagaimana situasi di sini?" Tanya Levi.

***

Haloo semuaa!
Di chapter awal blm ada moment Levi sm Mikasa ya. Beberapa chapter lagi mulai ada interaksi mereka. Oiya semoga kalian suka ya sama ceritanya!

Kalau ada kritik atau saran yang mau disampaikan kalian bisa comment ya!

Jangan lupa vote!❤

The Sound of The Rain [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang