Sebelum baca jangan lupa vote dan komen
Uda pencet bintangnya? Tengkyuuu♥
✨Happy reading^^✨
✳✳✳
Terdengar suara motor dihalaman rumah Damara. Yang pertama sampai adalah Agam.Tak lama kemudian disusul oleh Daffa & Anya.
"Gue kira adek gue lo bawa pulang ke rumah lo,"kekeh Agam pada Daffa.
Daffa tertawa kecil,"boleh bang?"
Agam langsung menghentikan kekehannya,"KAGAK!"
Anya memegang bahu Daffa untuk turun dari motor tersebut,"makasi kak mau mampir dulu apa langsung pulang?"
Daffa tersenyum pada Anya,"langsung pulang aja ga enak sama om Damar. Bang gue pulang dulu ya"
Agam mengangguk.
"Ehhh tunggu kak!"tahan Anya.
Daffa menaikkan satu alisnya,"kenapa?"
"Ini jaketnya, makasi lagi!"Anya melepas jaket milik Daffa yang ia pakai dan mengembalikan pada pemiliknya.
Daffa langsung menerima dan memakai jaket tersebut."Iya, gue pamit dulu"
Setelah Daffa sudah tak terlihat, Agam langsung turun dari motor dan berjalan menuju pintu. Disusul Anya dibelakangnya.
"ASSALAMUALAIKUM AGAM GANTENG COMEBACK! PASTI PAD-ATUH TUHH PAH JANGAN DIJEWER TELINGA GUE!"teriak Agam saat memasuki rumah lalu ada Damara yang menjewer telinganya."Baguss... Lo bawa kemana anak gadis papa hah?!"
"Lepasin dulu elah pah! Mau ya anak papa yang ganteng ini telinganya kayak gajah?!"
Damara langsung melepaskan tangannya dari telinga Agam dan mengarahkan pada indra penciumannya."bau congek" gumamnya
Agam mengusap telinga nya yang habis dijewer oleh Damara,"kan tadi udah gue telphone kalo Anya gue ajak ke markas"
Damara melipat tangannya didepan dada,"enak banget ya kalo ngomong... Lo kira lagi bicara sama temen lo?!"
Agam terkekeh,"Canda pah.. Tadi aku bawa Anya ke markas Garasda. Ya sekalian kan aku juga mau ke sana.. Males kalau balik dulu nganter Anya"dasar pembohong -_
Anya membelalakan matanya, bukan seperti itu kenyataanya, ia menarik baju belakang Agam. Lalu Agam menoleh dan memberi kode agar diam aja.
"Pasti Anya digodain kan ama buaya² buntung disana? apalagi bocah tengil satu itu.. Siapa sih namanya..Garangan itu loh!"ucap Damara
Agam memutar bola mata malas,"Udah berapa kali Agam bilang, namanya Gilang pah bukan Garangan."
Anya tertawa kecil"enggak kok pah mereka semua baik kok, kak Gilang juga.. lucu orangnya"
"Iya juga, mana berani mereka sama putri papa.. Yang ada mereka duluan yang habis ditangan papa"ucap Damara.
Agam berjalan meninggalkan Anya juga papanya untuk menuju kamar dilantai dua, namun belum sempat kakinya memijakkan tangga terdengar suara lembut yang selalu membuatnya hatinya sejuk.
YOU ARE READING
Kanya (On Going🐒)
Teen Fiction[YANG BACA MASUK SURGA] ⚠SEMUA GAMBAR YANG ADA BERSUMBER DARI PINTERES. Sebuah berlian yang harus dijaga, sebuah api yang tidak boleh padam oleh air. Dia -Kanya Nachila Damara- Berliannya Garasda. Api semangat bagi mereka semua. Gadis berhati lemb...