Part 20

1.9K 166 185
                                    

Jangan pelit vote dan komen yaa. Vote dan komen kalian itu kayak vitamin, bikin aku semangat buat update cerita ini :)
_________♧_________

Part 20;
Suka Sekali Berubah-ubah
.
.

"Tiba-tiba manis, tiba-tiba ngegas, marah-marah gak jelas kemudian manis lagi

Oops! Această imagine nu respectă Ghidul de Conținut. Pentru a continua publicarea, te rugăm să înlături imaginea sau să încarci o altă imagine.

"Tiba-tiba manis, tiba-tiba ngegas, marah-marah gak jelas kemudian manis lagi. Apasih maunya?" ~ Natasya Salsa Jelita
.
.
.
🍒

Salsa tampak membasuh wajahnya di wastafel. Ia menarik gulungan tissu dengan kasar lalu mengelap wajahnya dari sisa-sisa air. Benar-benar Salsa tak mengerti dengan jalan pikiran Angga. Suka sekali berubah-ubah. Tiba-tiba manis, tiba-tiba ngegas, marah-marah gak jelas kemudian manis lagi. Apasih maunya? Membuat Salsa mengerang kesal.

Apa susahnya sih menerima maksi yang Salsa berikan. Salsa sudah bela-belain pinjam duit Dhea, eh, bukannya diterima dengan senang hati malah dibentak-bentak. Benar-benar manusia minus akhlak. Apa mesti Salsa minta serbuk attitudenya tinkerbell biar Angga menjadi manusia yang lebih sopan dan manis.

Salsa berjalan keluar toilet dengan gontai. Kenapa susah sekali menaklukkan kulkas dua pintu itu. Dinginnya minta ampun. Kutub utara aja kalah.

"Lo dari mana aja, Sal?" tanya Dhea saat melihat Salsa memasuki kelas dengan gontai.

Salsa tak menghiraukan pertanyaan Dhea. Ia malah menabrak bahu Dhea dengan lemas lalu duduk di bangkunya. Tangannya meletakkan roti dan susu kotak rasa pisang yang tadi ditolak Angga di atas meja Dhea.

Dhea dan Elsa menatap bingung Salsa yang tampak seperti orang tak punya energi.

"Lo kenapa sih masang muka sayu-sayu lemes kayak gitu?" tanya Elsa yang mengerutkan alisnya. "Kayak muka-muka orang kurang belaian butuh kasih sayang tau gak lo!" sambung Elsa lagi.

Salsa tampak menghela napas pelan. Tanganya menggeser sebungkus roti dan susu kotak rasa pisang pada Dhea. "Gue gak jadi ngutang, Dhe. Duit lo gue ganti pakai ini, ya. Itu total harganya sama kok sama bakso yang gue makan tadi." katanya lesu.

Dhea tampak melototkan matanya. "Hih, apa-apaan! Enggak mau! Enak aja! Gue maunya dibayar pake duit buat uang jajan gue besok, ogep!"

"Lagian perut gue udah kenyang sekarang. Itu roti sama susunya gak guna udahan. Bawa pulang aja sana kasih ke Yummi aja. Lo tetap bayar utang lo besok." sambung Dhea lagi.

Salsa mengangguk, "Oke deh. Gue kasih ke Yummi aj-- OH, IYA KAN HAMPIR AJA GUE LUPA!" Salsa tampak menggebrak mejanya yang membuat Dhea dan Elsa berjingkat kaget.

"Lo apa-apaan sih, Sal. Bikin orang kaget aja tahu, gak!" tegur Elsa yang mendelik kesal pada Salsa karena kelakuannya barusan.

"Iya, sorry, maaf deh. Ini gue hampir aja lupa sama 'satu hal penting' ini tadi."

Truth Or DareUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum