Part 18

2K 191 225
                                    

Sebelum membaca tolong berikan vote dulu yaa. Berikan komentar kalian juga biar aku selalu semangat buat update cerita ini.
Terimakasih....

***

Part 18;
Misi Meluluhkan Hati
.
.

"Bantuin sahabat cantik lo ini yang lagi berusaha meluluhkan pangeran buaya berwajah tampan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Bantuin sahabat cantik lo ini yang lagi berusaha meluluhkan pangeran buaya berwajah tampan." ~ Natasya Salsa Jelita
.
.
.
🍒

"Kring....kring......,"

Mata Salsa langsung terbuka lebar saat suara bell istirahat tertangkap oleh indra pendengarnya. Akhirnya, setelah susah payah menahan kantuknya bell yang dinanti-nantikannya berdering nyaring. Salsa menutup mulutnya sesaat karena menguap, entah mengapa pelajaran sejarah yang berlangsung selalu sukses membuatnya ingin tertidur. Penjelasan dari Gurunya seolah seperti dongeng sebelum tidur di telinga Salsa.

Entahlah, hal ini apakah memang benar karena penjelasan gurunya atau memang kebiasaan buruk Salsa yang selalu mengantuk di setiap mata pelajaran yang sedang berlangsung dalam kelasnya. Sepertinya kebiasaan buruk Salsa sudah berada pada tingkatan waspada. Karena kalo seperti ini terus bisa-bisa ia yang akan mendapat peringkat terakhir di kelasnya.

"Gue heran deh! Kenapa gue bawaannya ngantuk mulu tiap masuk kelas ya." ujar Salsa yang menopang dagunya menatap Elsa dan Dhea.

Elsa tampak menggeleng-gelengkan kepalanya tak habis pikir dengan keanehan Salsa. Sedangkan Dhea langsung tertawa dan terkikik geli.

"Kayaknya emang ada yang aneh sama otak lo!" seloroh Elsa santai balas menatap Salsa yang bertopang dagu.

Salsa mengangguk-anggukan kepalanya dengan bibir mencebik. "Kayaknya otak gue emang gak mau pinter deh! Makanya dia selalu nyugesti gue buat tidur aja dari pada dengerin penjelasan Guru."

Elsa langsung memutar bola matanya saat mendengar ucapan Salsa yang semakin ngaco.

"Tenang aja, Sal. Bukan cuma lo doang kok yang ngantuk. Gue juga." Dhea menepuk-nepuk bahu Salsa dengan mata mengedip-ngedip diiringi cengiran khasnya.

Salsa balas mencubit pipi Dhea gemas. "Lo emang partner sejati gue."

"Lagian Sal, jadi cewek tuh gak perlu pinter-pinter amat, ntar cowok pada minder mau deketin kita. Mereka takut gak selaras sama pemikiran kita." ucap Dhea yang masih melanjutkan argumennya.

"Nah, setuju! Gue sangat mengapresiasi pemikiran lo itu, Dhe. Cewek yang mikir kayak kita berdua tuh langka banget loh." timpal Salsa centil sambil menyelipkan rambutnya ke belakang telinga.

Elsa menghembuskan napas pelan sambil memijit pelipisnya saat mendengar pemikiran-pemikiran nyeleneh kedua sahabatnya itu. "Udah, yuk, ah! Laper nih. Mending kita ke kantin, makan baksonya Mang Asep. Dari pada dengerin cerocosan kalian berdua yang makin gak berfaedah."

Truth Or DareWhere stories live. Discover now