18. Got It.

6.7K 212 31
                                    

Sesuai perkataannya Xander datang ke Mansion untuk menjemput Queen dari sana."Nona ada di kamar Tuan." Jawab salah satu pelayan disana.

Xander mengangguk lalu berjalan menuju tangga, seperti pemilik rumah dia langsung menuju kamar Queen tanpa harus bertanya. Pintu putih itu tertutup rapat membuat Xander harus mengetuknya lebih dulu.

Ketukan pertamanya tidak mendapat jawaban, hingga ia memutuskan untuk masuk dan benar saja ratu dari keluarga Morgan itu tengah tidur cantik dengan selimut tebal yang membungkus badannya hingga leher.

Tanpa sadar Xander menarik sudut bibirnya melihat pemandangan itu, jika saja Tyler menganggap Queen sebagai adiknya maka ia akan menjadi pria pertama yang akan memiliki Queen, bagaimana tidak gadis itu begitu cantik, dia memang persis seperti ratu.

Xander menggelengkan kepalanya, jika Tyler tau ia mengagumi adiknya bisa mati muda dia sebelum mendapat gadis pujaannya Emily. Dengan hati-hati ia mendekat pada Queen lalu menepuk kecil pipi mulus itu."Hey ratu, ayo bangun."

Queen mengerang kecil tapi tak sampai membuka matanya, ia mengeratkan pelukannya pada selimut."Queen, ayo bangun.."

"Hmm.."

"Bangun, aku ingin mengajakmu pergi."

Queen menggarut kepalanya yang tidak gatal, matanya terbuka kecil hingga ia tidak bisa melihat dengan jelas."S-siapa kau?"

Xander melotot kesal."Bagaimana kau bisa masuk? Keluarlah kalau kakakku tau, kau akan mati hari ini."

Itu benar.

"Ini aku Xander Queen."

"Ah." Cicitnya kecil lalu memejamkan matanya lagi.

Dua jam kemudian mereka berhasil masuk dengan mengendap-endap ke kamar VVIP rumah sakit itu, Xander membawa Queen lewat tangga darurat dan beberapa penjaga dibelakang mereka.

"Ayo masuk."

Saat mereka sudah beradi di depan ruangan Emily dua penjaga didepannya mengahalangi mereka untuk masuk.

"Biarkan kami masuk." Geram Xander, tidak terbiasa dengan halangan seperti itu.

"Maaf Tuan, tidak ada yang boleh mengunjungi Nona hari ini."

"Minggir." Ucap Xander lagi, beberapa penjaganya yang melihat itu langsung maju ke depan, tapi Xander mengangkat tangannya mengatakan kalau ia tidak apa-apa.

"Maaf Tuan, Nona sedang istirahat."

"Kau tidak tau siapa aku."

"Siapa anda Tuan?" Tanya salah satu penjaga itu membuat Xander geram, ia membuja maskernya dan menatap kedua pria berbadan kekar itu tajam, benar saja keduanya langsung menunduk lalu memberi jalan pada mereka.

Queen terkekeh geli melihatnya, padahal ia berharap para penjaga itu akan tetap menghalangi mereka.

Saat mereka masuk, hal yang pertama mereka lihat adalah seorang wanita yang tengah menatap kosong pemandangan dari luar jendela, Queen dan Xander saling pandang lalu Queen melangkah maju mendekat pada Emily.

"Hai." Emily tersentak kaget saat mendengar suara asing dikamarnya, dia memandang aneh pada Queen. Lalu beralih menatap Xander yang juga menatapnya dengan tatapan memuja."Apa kau masih mengingatku?"

Emily hanya diam, memandang mereka dengan tatapan aneh."Kau benar-benar melupakanku?" Tanya Queen tak percaya. Mulutnya membentuk huruf O melihat respon wanita didepannya ini, tapi ia kembali tersenyum seperti biasa mengulurkan tangannya kedepan lalu kembali memperkenalkan dirinya.

"Kenalkan aku Queen." Awalnya Emily hanya diam saja, tapi kemudian perlahan tangannya terjulur kedepan menggenggam tangan mungil Queen.

"Shin hye." Ujarnya dengan suara yang begitu lembut, membuat Queen dan Xander berdecak kagum.

Crazy LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang