Chapter 26 Reaksi

279 33 27
                                    

"Bukan maksudku seperti itu, bagaimana pun aku hanya orang asing yang masuk dalam hidupmu"

"Dan sukses mencuri hatiku?? Lalu berlari menjauh dariku" ucap seokjin sambil menatap dalam Jisoo

Jisoo terdiam. Dia mencoba mencerna kata-kata seokjin barusan.

"A a pa? Maksudmu?"

"Kau pasti sudah paham hanya dengan kalimat itu"

"Tidak mungkin, kau bercanda?"

"Aku tidak bercanda, apa perlu bukti agar kau percaya?"

"Aku... aku tidak tau. Lebih baik kau keluar seokjin-ah, aku ingin sendiri" ucap Jisoo sedikit gugup

Seokjin yang menyadari itu lalu pergi keluar dari kamar jisoo. Jisoo terdiam mencerna Kalimat dari seokjin. Apa mungkin? Mereka berdua berbeda dalam pandangan ekonomi, bagai langit dan bumi. Sifat mereka bahkan hampir sama hanya saja jisoo lebih polos dari seokjin

Jisoo tidak berpikir bahwa seokjin benar-benar sampai seperti ini. Jisoo juga belum tau tentang perasaan nya sendiri. Tanpa berpikir panjang Jisoo membereskan pakaian nya dengan cepat. Dia harap ini adalah keputusan yang tepat.

Sedangkan Seokjin berada di kamarnya. Meratapi apakah langkahnya benar dengan mengungkapkan itu tadi.

Setelah beberapa jam, seokjin keluar dari kamar berjalan ke arah kamar jisoo. Melihat pintu kamar itu tertutup dan ternyata terkunci dari dalam. Seokjin memanggil-manggil nama jisoo tak ada sautan dari dalam. Khawatir hal pagi tadi terulang lagi, akhirnya seokjin mendobrak kembali pintu itu

BRAK!!!

Tak ada seorangpun di dalam. Seokjin mencoba mencari di kamar mandi tak ada juga. Melihat lemari pakaian yang sudah bersih

"Arghhjhh... Jisooya!!" teriak seokjin, memegang rambutnya histeris, terhenti ketika melihat lembaran kertas di atas ranjang

Seokjin-ah, miane aku ijin pergi, aku akan pulang ke Korea hari ini. Aku tidak ada niatan meninggalkan mu sama sekali, hanya saja aku merindukan nenek. Tapi setelah apa yang terjadi padaku, aku berpikir aku harus kembali ke tempatku yang awal. Gadis desa yang dulu hanya seorang pekebun saja. Gomawoo sudah membantuku untuk mewujudkan mimpi ku sebagai model, bahkan aku tak terfikir bisa sampai seperti saat ini.

Untuk apa yang kau katakan tadi, miane aku belum tau bagaimana perasaan ku, bahkan tak terfikir sampai situ juga. Kita berbeda, kau dan aku, itu berbeda. Tolong jaga soobin, aku menyayangi kalian.

Jisooya

Seokjin mencoba menghubungi jisoo dengan menelfon nomornya berkali-kali. Tapi tidak diangkat, lebih tepatnya sengaja tidak diangkat. Akhirnya seokjin memutuskan untuk pergi ke bandara sebelum terlambat.

Diperjalanan pikiran seokjin tidak bisa tenang, dia tidak ingin jisoo meninggalkan nya. Seokjin mengemudi dengan kecepatan yang bisa dibilang tinggi.

Brak!! Cittt.....

Suara dentuman dan rem mobil terdengar sangat keras. Yang di keluarkan dari mobil seokjin. Ya, mobil seokjin menabrak sebuah trotoar di jalan menikung, karena kecepatan mobil yang tinggi, dia tidak bisa menyeimbangkan saat melewati tikungan itu dan berakhir kecelakaan.

Semua orang membantu mengeluarkan seokjin dari dalam mobil, dan segera memanggil petugas dari rumah sakit.

Jisoo sedang dalam perjalan menuju bandara, dia lama karena menunggu taksi yang tak kunjung datang. Hingga akhirnya di pertengahan jalan dia melihat banyak kerumunan, yang mengakibatkan jalanan macet. Jisoo memutuskan untuk turun dan melihat apa yang terjadi

I'm always with you Where stories live. Discover now