8

1.2K 126 9
                                    

Jaehyun membeku 

Jantungnya seolah berhenti berdetak.

Berdiri mematung di depan pintu ketika Haechan membuka pintu rumahnya. Dari awal perjalanan, perasaan Jaehyun sudah mulai tidak enak, Haechan membawanya ke daerah gang sempit dan kumuh dan saat Haechan membuka pintu, ia tidak percaya apa yang ia liat, Johnny orang yang ia anggap sebagai kakaknya itu terduduk lemah di lantai menatap langit malam dari jendela. Melihat kondisi rumah Haechan, Jaehyun benar benar sakit hati, kenapa tuhan sangat jahat dan tidak adil. Kenapa mereka yang baik seperti itu malah diberi balasan seperti ini, Jaehyun tidak terima. 

" Ayah... aku pulang..." Sapa Haechan sambil membuka sepatu 

" Haechanie sudah pulang, Ka-" Johnny tidak  melanjutkan kalimatnya ketika melihat siapa orang yang datang bersama Haechan 

" Hyung....." Cicit Jaehyun pelan dengan suaranya yang begetar. 

Johnny tersenyum, melihat tampilan Jaehyun, sepertinya pria itu kini benar benar sukses

Jaehyun berlari memeluk Johnny dan menangis sejadi jadinya

" Apa yang terjadi padamu.... maaf aku terlambat... maaf aku tidak bisa membantumu" Tangis Jaehyun dalam pelukan Johnny 

" Aigoooo lihat siapa yang sudah sukses sekarang, lihat kan apa ku bilang, belum waktunya kau untuk jatuh" Johnny mengelus kepala Jaehyun 

Jaehyun hanya bisa menangis sejadi jadinya, melihat kondisi Johnny, Jaehyun benar benar menyesal. 

Haechan sempat tertegun melihat dua orang dewasa ini saling menangis dan berpelukan, Haechan tidak tau seberarti apa ayahnya dalam hidup pria itu, tapi sepertinya pasti sangat berarti pasalnya ia menangis tersedu sedu seperti itu. 


Haechan melongo, pagi pagi buta Jaehyun kembali ke rumahnya

" Paman bercanda kan"

Itu jawaban Haechan setelah Jaehyun memaksa Johhny dan Haechan tinggal bersama mereka. 

" Haechan.... tempat ini tidak layak huni, sempit dan lembap tidak baik untuk kondisi kesehatan jantung ayahmu"

Haechan setuju untuk hal itu, tapi mau bagaimana lagi hanya ini sewa rumah termurah yang bisa ia dapat

" Tapi paman... aku tidak bisa menerimanya"

" Haechan... kebaikan ku ini tidak seberapa untuk membalas kebaikan mu dulu... hmm? aku mohon padamu untuk tinggal bersama ku ya?"

Haechan bingung, Haechan tau istilah hutang budi, tapi jujur Haechan juga tidak suka dengan sistemnya, Haechan tidak ingin orang merasa berhutang padanya dan ia yang berhutang pada orang lain. 

" Paman... tak apa... aku tidak pernah meminta mu membayar kebaikan ku saat itu, sungguh...."

" Dan aku juga sungguh membantumu Haechan.... aku tidak ingin kalian menderita lagi" Jaehyun menundukkan wajahnya 

" Haechan.... ayah tau kau tidak suka kan berhutang budi pada orang lain, tapi paman Jaehyun bukan orang asing, melainkan keluarga..." Akhirnya Johnny menenangkan 

Ia sangat hapal dengan sikap anaknya ini, Haechan ini paling anti menerima uluran tangan dan bantuan seseorang tanpa melakukan apapun sebagai balasannya. 

" Tapi ini berlebihan ayah.... paman juga bilang akan melanjutkan pengobatan ayah... terlalu banyak"

" Iya... oke...aku tau... pasti paman bilang tidak seberapa, tapi tetap saja paman, aku tidak enak menerima ini tanpa melakukan apapun" Lanjut Haechan lagi

[COMPLETED] Our Happy Ending || Markhyuck Onde as histórias ganham vida. Descobre agora