35

952 90 10
                                    

" SEO HAECHAN! JANGAN LARI KAU!"

Teriak Mark menggelegar di lorong sekolah, sedangkan Haechan terkekeh berlari dengan kencang pasalnya Mark sedang mengerjarnya. 

Sejak kehadiran Haechan di sekolah, banyak yang bertanya tanya siapa dia sebenarnya, bukan hubungannya dengan Mark melainkan dirinya sebagai seorang manusia, tidak hanya para murid terheran dengan sosok bernama Haechan itu melainkan guru juga. 

Bagaimana tidak, karena dirinya, Mark yang hampir tidak pernah bersuara saat jam istirahat, kini tengah berlari dan berteriak kesal di lorong sekolah, hampir semua murid takut pada Mark, bahkan guru-guru sekalipun tidak mau mengusik manusia bernama Mark itu. Tatapan matanya yang tajam serta aura yang dingin bak pangeran, selalu membuat orang merinding dan terintimidasi karenanya. 

Tapi Haechan, entah bagaimana caranya tidak takut sekalipun dan mengusilinya setiap hari, bahkan disaat Mark sudah marah dan membentaknya, bukannya takut anak itu malah semakin menjahili Mark. Beberapa siswa bahkan mendewakan Haechan pasalnya sangat berani mendekati manusia bernama Mark itu. 

" YAK! KEMARI KAU!" Teriak Mark lagi

" NGGA MAU BLEK" Balas Haechan sambil bersembunyi dibalik badan Jeno 

" Haaaah...kalian itu sehari aja bisa ngga sih ngga lari-larian di lorong!" Kesal Jeno

" Marahin aja Kak... " Haechan mengompori, sedangkan Mark hanya bisa menatap kesal.

Haechan sangat terbantu dengan adanya Jeno di sekolah, karena denga kehadiran Jeno, Haechan bisa berlindung dengannya. Mark akan mengalah jika Haechan sudah berada dekat Jeno pasalnya Jeno mengancam akan menulis penilaian buruk pada kinerja Mark jika Mark tidak mengalah pada Haechan. Benar benar tameng yang sangat bagus bukan?

" Yak! Kali ini bukan salah ku!" Mark membela diri 

" Heol...salah ku begitu!? Jelas jelas kau yang bodoh jalan saja tidak benar!"

" Kau yang menungkai kaki ku!"

Beberapa saat yang lalu saat di kantin sekolah. Mark dengan tenang berjalan sambil membawa nampan makan siangnya. Kemudian entah setan mana yang merasuki Haechan, dengan sengaja ia menungkai kaki Mark. Haechan tidak menyangka Mark tidak bisa menahan bobot tubuhnya, akibatnya Mark tersungkur di lantai dan bajunya kotor akibat tumpahan makanan. 

Haechan pun tak kuasa menahan tawa dan menertawai Mark. Mark tentu sangat malu dan kesal karenanya, ayolah dia itu Jung Mark  si pangeran sekolah. Tersungkur di lantai dengan baju yang kotor tentu menurunkan harga dirinya, belum lagi Mark bisa mendengar suara cekikikan tawa dari  murid murid lain. Karena itu lah kejar-kerajan antar Mark dan Haechan terjadi.

Jeno menutup mulutnya rapat rapat menahan tawa ketika menyadari baju Mark yang kotor. Jeno pun hanya bisa diam sambil menundukkan kepalanya kala Mark menatapnya tajam.

" Dasar iblis!"  Kesal Mark 

" Kau yang iblis! menyebalkan!" Balas Haechan 

" Kau yang menyebalkan!"

" KAU!"

" KAU!"

Kriiiiiing

Bel pun berbunyi pertanda jam istirahat telah usai. Jeno menghela nafas lega, pasalnya hanya suara bel dan teguran guru yang bisa menghentikan perdebatan mereka berdua. 

Mark dan Haechan saling menatap kesal kemudian saling membuang muka. Haechan pun berjalan hendak menuju kelas, namun seseorang yang sedang berlari tidak sengaja menabrak Haechan dan membuat Haechan terhuyung. 

[COMPLETED] Our Happy Ending || Markhyuck Where stories live. Discover now