Mark menatap Haechan takut, kini pria itu tengah duduk di depannya, menyilangkan kakinya sambil memangku tangan, jangan lupakan tatapannya yang mengancam dan sangat mengintimidasi.
Mark sebenarnya tidak ada masalah dengan hal itu, ditatap Haechan seperti itu sudah hal biasa baginya bahkan yang lebih menyeramkan dari itu, Mark sudah biasa. Hanya saja topik pembicaraan yang Mark bawa saat ini sedikit mengusik hatinya.
Kejadian tadi malam.
Bagi Mark membahasnya bukanlah suatu persoalan yang sulit, tapi bagi Haechan? Mark tidak yakin.
Selama di sekolah Mark tidak fokus dengan pelajarannya, ini kali pertama Mark merasakan tubuhnya memang dikelas tapi jiwanya entah melayang kemana. Mark bahkan beberapa kali ditegur oleh gurunya kerena melamun dikelas.
Mark tau, semalam Haechan itu panik dan Mark yakin pasti ada hal traumatis yang terjadi padanya sehingga ia beraksi seperti itu.
Mark memutar otaknya, kembali merangkai kejadian yang terjadi tadi malam.
Haechan ketakutan, berteriak histeris dan meminta maaf
Tidak
Jangan sentuh
Jangan bawa kesana
Tempat tidur
Mark mengulang ulang keempat kalimat itu dalam kepalanya, beberapa kali menggelengkan pelan kepalanya karena pikirannya hanya selalu berakhir kepada satu kemungkinan pengalaman traumatis yang mungkin terjadi.
Haechan tentu tidak akan mau membahas hal itu, ini menyangkut harga dirinya dan Mark tau Haechan itu sangat menjaga harga dirinya. Tapi Mark juga tidak tau bagaima cara menyampaikannya, jika Mark berbohong, yang ada Haechan berfikiran buruk padanya.
Bugh
Sebuah bantal melayang bebas mengenai kepala Mark yang sedari tadi menunduk.
" Yak!" Kesal Mark, ia heran kenapa Haechan senang sekali melempari barang ke kepalanya
" Katanya mau membahas yang tadi pagi!"
" Ya ini lagi!"
" Mana?! Dari tadi kau hanya diam menunduk!"
" Ya aku sedang berfikir!"
" Bodoh lama sekali!"
Mark kembali diam, memainkan jari jarinya ia bingung bagaimana memulainya
" Ck! Jika kau tidak berbicara aku berfikir yang tidak tidak!" Kesal Haechan
" Makanya jangan berfikir!"
" Mana bisa! gelagat mu aneh sedari pagi!"
Haechan benar, Mark terlalu hati hati pada Haechan sejak tadi pagi dan Haechan sedikit merinding karenanya.
Mark menghela nafasnya panjang,
Jujur itu menyakitkan...
Cicitnya dalam hati, Mark terpaksa pasrah menceritakan apa yang terjadi malam itu, tidak secara detail hanya secara garis besar.
" Lalu kenapa kau tidur di samping ku?!" Tanya Haechan
Mark awalnya bingung bagaimana menceritakannya, Haechan itu orang dengan harga diri tinggi, jika memberi taunya bahwa dialah yang menarik tangan Mark, bisa bisa Mark habis disemprot oleh Haechan.
" Kau lupa itu jam 3 subuh?! Aku mengantuk dan lelah menenangkanmu yang panik! makanya aku tidak sadar dan tertidur juga disana!"
" Oh..."
YOU ARE READING
[COMPLETED] Our Happy Ending || Markhyuck
FanfictionSkenario paling indah.... Adalah skenario hidup yang ditulis oleh tuhan. Kemudian ketika dua insan secara tidak sengaja, membuat janji yang sama, mengikat diri mereka pada harapan dan keinginan yang dibuat atas dasar cinta. Tuhan akan menguncinya d...