{ 8 }

915 85 4
                                    

" Garden berhentilah." Desis Elizabeth saat merasakan ciuman Garden yang terus menempel pada pipi nya yang ber isi itu. Sedari tadi pria itu terus menciumi nya tanpa henti, membuatnya jengah.

" Kau ini pelit sekali." Crocos Garden sembari memeluk gadisnya. Mata elang nya menatap damai mata bulat di bawahnya ini. Mata bulat, dengan bibir tebal yang berisi itu, terkesan sexy dan menggoda iman nya saat ini.

Garden dengan senyum menarik pinggang gadisnya, menempatkan gadis itu di atas perut telanjang nya yang memiliki kotak-kotak bak roti sobek. Tersenyum, Elizabeth dengan malu-malu memeluk pria nya. Huh wangi sekali Garden? Padahal ia sudah mandi sejak jam tiga sore tadi, dan sekarang jam sembilan malam.

" Sayang..."

Elizabeth mengerjapkan mata nya , menatap pria di bawahnya dengan penuh Pertanyaan.

" Aku merasa aneh saat.... Sikap mu berubah drastis."

Seperti di hantam oleh kapal besi, Elizabeth sontak tertegun dengan kalimat pria itu. Apakah sikap nya aneh kini? Ia hanya ingin merubah dirinya agar pria nya merasa senang. Tapi ternyata Garden memiliki firasat lain terhadap nya.

Elizabeth tersenyum manis, kemudian mencium dada telanjang itu. Dengan lembut ia membelai surai rambut Garden sembari mencium kening nya. Tentu saja Garden tak menolak, toh dia suka jika di perlakukan seperti ini. Ia merasa menjadi seseorang yang paling beruntung di seluruh penghuni bumi.

" Kenapa kau berbicara seperti itu? Kau tidak yakin dengan cinta ku? Kau ragu jika ini aku? Gadis mu? Elizabeth mu? Fine, tak apa." Balas Elizabeth sontak membuat Garden tercengang. Bahkan pria itu sampai tak bisa berkata-kata lagi.

Selama dua bulan setengah ini, Sikap Elizabeth memang aneh. Ia menjadi semakin lembut dan bersikap manis kepada nya. Seolah-olah tak terjadi apa pun. Garden berpikir, bahwa Elizabeth akan semakin membenci nya setelah keperawanan nya ia bobol dengan paksa. Namun nyata nya tidak, gadis itu justru bersikap lembut , dan memperlakukan nya layak nya seorang raja.

" Bukan seperti itu maksud ku." Ujar Garden dengan mata menggelap.

Damn

Baru kali ini Elizabeth melihat pria nya terlihat menyedihkan. Bibir itu selalu tersenyum kepada nya sekarang. Bahkan tubuhnya enggan untuk melepaskannya. Perusahaan nya ia titipkan kepada sekretaris kepercayaan nya , segala urusan bisnis ia hanya mengatur bagian penting dan bagian dalam. Hal lain itu adalah tanggungjawab sekertaris nya.

Jujur saja, Garden sungguh tak ingin keluar rumah karena gadisnya ini. Bahkan hampir 24 jam mereka selalu bersama. Bohong jika Garden tak mencintai Elizabeth, si gadis cilik itu.

" Sayang, bisakah kita bicara? penting?"

• • •

" Ah, jadi kau ada miting di luar? Berapa hari? Jika sudah selesai cepatlah kembali ya? Aku akan merindukanmu..."

Tersenyum, Garden beralih menarik pinggang ramping gadis itu, kemudian mencium pelipisnya dengan lembut. Membuat Elizabeth tersipu malu. Ternyata menjadi baik di depan orang jahat tak buruk juga. Tapi ini sementara. Bukan kah waktu selalu berjalan? Dan ini semua akan ada akhirnya. Elizabeth mengerjapkan mata nya pelan.

" Aku ada miting di rusia sayang, kau harus tetap di mansion. Jangan ke mana-mana. Aku tahu kau patuh kepada ku, raja mu."

Mendengar itu, sontak Elizabeth tersenyum manis. Dengan cepat memeluk tubuh kekar pria nya. Menyembunyikan senyum manis nya di dada pria itu. Bagaimana bisa seorang pria es luluh dengan gadis sepertinya? Gadis sederhana dengan sejuta rahasia.

" Aku mencintaimu..."

" I love u too."

Garden merengkuh tubuh Elizabeth, kemudian mencium leher gadis itu dengan lembut. Memberi kenyamanan untuk gadisnya, yang akan ia tinggalkan esok. Ia akan frustasi tanpa gadis ini, sungguh. Gadis manis dengan pesona yang sederhana, bibir tebal berisi, kedua pipi yang penuh. Membuatnya terlihat seperti bayi.

" Bisakah aku menandai mu sayang?"

Elizabeth menatap ke atas, di mana Garden berada. Ia tersenyum. Kemudian mengelus tangan kekar itu. Mengecup sekejap surai pria nya.

" Bukan kah kau sudah merebut keperwanan ku? Aku sudah tak perawan lagi kau tahu? Dan pelaku nya adalah kau. Aku.... Ikhlas, sungguh. Untuk mu. Bisakah kau memberi ku seorang anak? Dari mu....? Untuk ku? Untuk kita.... Aku mengharapkan sesuatu yang besar kepada mu, kau tahu?"

Tertohok.

Garden merasa tersindir dengan kalimat gadis nya. Tapi itu fakta, kenyataan yang tak bisa di sembunyikan kembali. Itu semua ada benar nya. Perawan Elizabeth sudah ia hancurkan karena obsesi. Apakah itu benar-benar karena cinta? Mungkin saja Garden hanya menginginkan tubuh nya saja.

" Aku akan memberi mu bayi yang menggemaskan. Mau buat sekarang?"

" Kau gila."

Balas Elizabeth sembari terkekeh kecil.

" Sayang...."

Entah apa yang merasuki Garden sekarang. Pria itu tiba-tiba berubah menjadi sendu, mata nya terlihat sebuah keputusasaan yang mendalam. Dengan lembut, Elizabeth mengelus surai pria nya. Mencium lembut bibir tipis itu.

"Jangan menangis...." Gumam Elizabeth sontak membuat Garden menggerucut kesal.

" Jangan pergi ya? Sayang.... Jangan tinggalkan aku, hikss jangan pergi hiks ku mohon, demi aku , demi aku, demi aku sayang."

Apa ini? Kenapa malah jadi rumit seperti ini? Wanita mana yang mau tinggal selama-lamanya bersama pria sepertinya? Psikopat tersembunyi seperti Garden? Itu mengerikan.

Elizabeth mengerjapkan mata nya pelan. Kinu mata dan wajahnya tertunduk, merenung sejenak, memikirkan kembali, sebenarnya apa yang ia lakukan beberapa bulan ini? Bersikap baik kepada Garden? Menganggap Garden sebagai kekasihnya? Apa-apaan itu? Kenapa dia terima begitu saja setelah keperwanan nya di rebut? Setelah masa depan nya di hancurkan?

Elizabeth kau gila

Gadis itu mendesis geram. Meremas gaun tidur nya, ia bodoh. Sungguh, seharusnya ia tak melakukan itu!!

Elizabeth tersenyum getir. Menahan tangis yang sudah terbendung di kelopak mata nya. Sakit. Itu yang ia rasakan. Sebenarnya apa rencana nya? Kenapa ia berbuat baik kepada pria iblis itu? Kenapa?

Dengan tangis yang sudah luluh luntur yang sedari tadi ia tahan. Elizabeth tersenyum kecil, kemudian berlari cepat menuju loteng. Ia harus melakukan sesuatu. Harus.

Besok Garden ada miting bukan? Besok pria itu akan meninggalkan mansion nya dan meninggalkan dirinya untuk pekerjaan nya sementara? Hanya sementara? Tak apa. Itu hal yang luar biasa.

Elizabeth menghembuskan nafas nya tak beraturan. Tangis nya semakin pecah sesaat setelah loteng sudah terinjak kaki nya. Menangis segila-gila nya. Bahkan dirinya pun merasa seperti gadis bodoh, gadis gila.

" KENAPA....?!! KENAPA SEPERTI INI?! KENAPA?! TUHAN AKU LELAH! HIKSS HIKSS AKU INGIN PULANG!! KENAPA AKU JADI ORANG BAIK KEPADA IBLIS ITU KENAPA!!"

" Karena iblis ini akan membawa mu ke neraka."

Geram seorang pria tepat di belakang tubuh Elizabeth.

• • •

Cool Sadistic ( END ) Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum