s a t u

257K 24.4K 4.3K
                                    

Yeay! Chapter 1😎

Target vote 2K dan komen 2K sabi lah ya,😻

JANGAN LUPA BANTU CICI PROMOSI CERITA INI KE TIKTOK, IG, DAN TEMAN KALIAN 💙

Jangan lupa follow wattpad AloisiaTherin

Info update, cerita dan tokoh ada di instagram @aloisiatherin

Follow akun tiktok juga @authornyacici_

*note: nama Joline ku ganti Joiline (panggilan Joilin, Jolin, Ilin, Joiyin, Joyin)


🦛🦛🦛

"Gue kabur."

"LO GILA YA!!"

Anya menyipitkan mata saat sahabat dekatnya, Cici berteriak di balik sambungan telepon.

"Eh anying, dari pada gue di jodohin sama om-om, ya mending gue kabur lah!" Ujar Anya sembari menghembuskan nafas panjang.

Cici berdecak di balik telepon, mendengar nasib mengenaskan sahabatnya itu.

"Yaudah, terus lo dimana sekarang?"

Anya celingukan melihat sekitar. "Mmm, gatau sih, tapi gue ada di dalam bis yang tujuannya ke Jakarta."

Suara Cici yang sedang menghembuskan nafas panjang terdengar jelas di telinga Anya, membuat Anya menggaruk kepala.

"Terus lo mau tinggal dimana malam ini?" Tanya Cici lagi. Prihatin.

"Di masjid lah."

"Gak waras nih anak." Omel Cici.

"Mending lo bantuin gue cari kerjaan atau apa kek, lowongan dari twitter atau mana kek, terserah lah." Pinta Anya dengan suara melas.

"Eh bentar bentar, gue tadi nemu lowongan di twitter deh, bentar."

Anya seketika menegakkan tubuhnya yang sempat melemas. Matanya berbinar, mendengar apa yang dikatakan Cici.

"Dicari pengasuh untuk anak, saya." Cici membaca judul lowongan kerja yang ia temukan di salah satu cuitan twitter milik seseorang.

"Anjir! Lo nyuruh gue jadi pengasuh bayi?!" Pekik Anya.

"Cangkem mu, Nya! Sek ta la!" Cici mengumpat. Telinganya berasa budeg, setelah mendengar lengkingan suara Anya.

"Kondisi anak, bla bla bla.. Gaji sesuai permintaan pengasuh dan mendapat jaminan rumah sakit serta konseling kejiwa—"

"OKE SETUJU! KIRIM LINK-NYA KE GUE!"  Potong Anya dengan semangat.

Embel embel "gaji sesuai permintaan pengasuh" membuatnya gelap mata.

"Nya tapi kan lo gak suka sama bo—"

"Alah! Ngurus Bocil aja gampil! Tinggal kasih youtube juga diem!" Anya memotong perkataan Cici dengan penuh semangat.

"Nya tapi in—"

"Cepetan kirim, ngurus bocil doang gampang! Lo tau sendiri 'kan, gue berjiwa ke ibuan?!" Cerca Anya.

"Apa apa? Gak salah denger gue? Ke ibuan?" Cici bertanya, takut salah dengar.

Anya memutar bola matanya malas. "Cepetan deh kirim."

"Udah ege! Udah gue kirim ke WA lo, barusan."

Bad Duda [END]Where stories live. Discover now