d u a p u l u h

111K 13.1K 6.5K
                                    

Hai! Cici is here!! 🦋

Tandai kalo ada typo ya! Soalnya gak di revisi 🙏🏻

Target 3,5K langsung next!

Jangan lupa follow AloisiaTherin biar bisa baca sampai end!

Info update dan cerita ada di ig @aloisiatherin

🦛🦛🦛

"Selamat pagi Mbak Anya.."

Sebuah suara lembut dan malu malu itu membuat kepala Anya menoleh ke belakang.

Sosok tinggi dengan topi yang melekat di kepalanya dan sebuah gerobak sayur yang sedang di dorong itu berhenti tepat di belakang tubuh Anya.

"Mas Jamal?" Panggil Anya.

Jamal tersenyum lebar. Dua buah lesung pipi tercetak jelas saat pria itu tersenyum begitu lebar.

"Mbak Anya mau beli sayur saya, nggak?" Tawar Jamal.

Anya bergeming sebentar, ia melihat ke arah gerobak sayur yang penuh dengan sayur itu

"Hehe, saya ada sayur bayam, kacang panjang, sayur sawi, kubis, capar, sayur kol, sayur kangkung, wortel, daging ayam, daging sap—"

"Joiyin mau cucu coklat ada ndak, Om Jamal?"

Sebuah teriakan imut yang berasal dari dalam dan terdengar keras di akhir kalimat membuat kepala Jamal menoleh.

Joilin berlari keluar rumah dengan kencang.

"Cetoppp!" Joilin berhenti dan menabrak depan gerobak Jamal.

"Eh-eh, aduh." Jamal berjalan ke arah Joilin yang kepalanya terbentur pinggiran gerobak sayurnya.

"Joilin nggak apa apa?" Tanya Jamal sembari berjongkok di depan Joilin.

Joilin mengusap keningnya yang terasa cenat cenut. Bibirnya mengerucut ke depan dengan mata menyerngit.

"Cakit tau Om!" Dumel Joilin.

Jamal menunjukan ekspresi sedihnya. Dia mengusap kepala Joilin dengan gemas.

Cup!

Satu kecupan ringan mendarat tepat di bagian kepala Joilin yang terjedot pinggiran gerobak Jamal.

"Jangan sakit ya, kepala.." Tutur Jamal lembut dan memgelus kepala Joilin.

Seketika wajah Joilin memerah. Gadis itu menunduk malu malu.

"Aduh, aduh, pipi Joiyin cakit!" Joilin tiba tiba memegang pipinya dengan ekspresi kesakitan.

Anya yang melihat itu lantas berkacak pinggang sembari menggelengkan kepala.

"Sini, Nyanya kasih obat, biar nggak sakit." Celetuk Anya.

Seketika Joilin memasang posisi tegak. Ia menatap datar Anya.

"Gajadi cakit!" Ujar Joilin dengan cemberut.

Jamal yang melihat itu pun tersenyum lebar. Dia mencubit pipi Joilin dengan gemas.

"Pinter akting banget ya kamu." Ujarnya.

Lagi lagi Joilin tersipu malu. Dia menggoyangkan badannya ke kanan dan kiri dengan centil.

"Om Jamal bica aja deh!"

"Idih, centil banget. Bilangin ke Om Sarga ahhh!" Goda Anya, membuat Joilin mendelik tajam.

Bad Duda [END]Where stories live. Discover now