T i g a p u l u h e m p a t

86.4K 9K 1.2K
                                    

Hadir!

2,5K komen ya buat next!

Follow akun Wattpad Cici dulu, supaya bisa baca sampai end!

Btw pembukaan di chapter ini agak 🔞🔞 ya! Bisa kalian skip sampai nemu tanda emot❣️❣️

Nggak ku revisi, jadi kalau ada typo tolong tandai ya 🫶🏻🫶🏻

****

🔞🔞
Anya merasakan pelukan yang mengerat di perutnya. Kepalanya menoleh dengan hembusan nafas lelah.

"Jam berapa ini?" Gumamnya. Ia berusaha melepaskan pelukan Bian yang kian mengerat.

"Bangun." Anya mengguncang tubuh Bian sedikit keras, ketika pria itu enggan membuka matanya.

"Bangun, udah siang." Anya kembali menggoncang tubuh Bian lebih keras.

Tak kunjung bangun, Anya pada akhirnya memilih untuk mengguncang tubuh Bian lebih keras. "Bangunnn ih mas,"pinta Anya.

"Mhhhh, bentar sayang. Capek." Bian malah mendusel kan wajahnya pada dada Anya yang tidak menggunakan bra itu.

"Suruh siapa semalam ganas banget!" Omel Anya dan menjauhkan kepala Bian dari dadanya, sebelum pria itu kembali mengincar payudaranya.

"Bangun mas!" Suara Anya sudah naik satu oktaf, dan. Itu berhasil membuat Bian bangun, mendudukkan dirinya dengan wajah mengeryip.

"Iya, jangan marah marah." Tubuh polos Bian langsung terpampang di depan Anya, mengingat pria itu tidak mengenakan atasan setelah menghajarnya habis habisan semalam.

Bayangkan saja, di dalam kopernya tidak ada baju normal yang bisa ia pakai untuk tidur ataupun beraktivitas. Semuanya baju sialan yang berguna untuk dinas bersama suami!

Dari seragam putih abu abu yang super pendek, pakaian kantor formal, bikini dan pakaian entah apa yang Anya sendiri tidak sanggup menyebutkannya.

Putih abu abu sudah Anya kenakan kemarin malam, menjadi hidangan pembuka hari pertama honeymoon mereka. Dan setelah ini? Entah yang mana lagi.

"Sakit nggak?" Tangan Bian sudah meraba ke area paha Anya yang tertutupi selimut tebal.

Kedua bola mata Anya membelalak. Dia mencubit tangan nakal Bian yang merambat kemana mana, berusaha menyentuhnya kembali.

"Laper mas! Makan dulu!"

❣️❣️

***

Kini keduanya duduk bersantai di sofa luar kamar mereka. Tirai jendela kaca dibuka lebar, mengakibatkan sinar matahari menjadi pencahayaan mereka satu satunya.

"Udah kenyang perutnya?" Bian mengelus perut Anya dengan lembut

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Udah kenyang perutnya?" Bian mengelus perut Anya dengan lembut. Istrinya duduk di pangkuan Bian dengan nyaman. Kepalanya bersandar di bahu Bian.

"Kenyang dong mas! Habis tiga piring, ya kali enggak kenyang." Kekeh Anya.

Bad Duda [END]Where stories live. Discover now