d u a p u l u h t u j u h

99.1K 11.1K 1.7K
                                    

Maaf baru update 😭🤧

Tandai kalo ada typo! Soalnya langsung di upload!!

Yok kondangan yokkk 🥰🥰

❤️‍🔥❤️‍🔥❤️‍🔥

Hari berlangsung begitu cepat. Kedua orang tua Bian sudah berkunjung ke kediaman Anya seminggu yang lalu untuk membahas pernikahan kedua anaknya.

Serangkaian kegiatan serba serbi pernikahan juga sudah selesai sejak dua hari yang lalu. Mulai dari gaun pengantin, jas pengantin, seserahan dan dekorasi pernikahan yang sederhana.

Anya menyetujui permintaan Bian yang meminta pernikahan digelar secara sederhana dan kecil saja. Toh, yang penting Anya jadi kaya raya dalam sekejap, jadi dia sih nurut nurut aja.

Dan baru saja mereka mengucapkan janji pernikahan. Di saksikan oleh keluarga dekat dan Tuhan, acara pengikat janji suci keduanya sudah terlaksana. Serangkaian doa dan adat pernikahan juga sudah dijalankan.

Joilin yang cantik menggunakan gaun kecil berwarna putih yang memiliki rok mekrok. Anya yang hari ini menjadi pengantin saja kalah cetar dengan penampilan Joilin.

Sedangkan Anya dan Bian mengenakan tuxedo dan gaun dengan warna senada, putih.

"Akhirnya nama grub kita berubah jadi calon bapak semua." Celetuk Sarga di tengah acara.

Sarga datang dengan baju yang punya warna senada dengan gaun Joilin, coklat muda. Entah bagaimana bisa mereka memakai baju yang senada warnanya.

"Bro, selamat. Dijaga baik baik ceweknya, kalau enggak gue ambil nih." Jean menggoda Bian, membuat pria itu memberi gerutuan kesal.

Anya nampak cantik dengan gaun sederhana dan heels lancip yang menambah kesan seksi di mata Bian.

Sialan, kenapa acara ini lama sekali! Kan dia tidak sabar berduaan bersama Anya setelah ini!

"Om Calon cuami!" Tiba-tiba saja Joilin datang dan menarik lengan baju Sarga, membuat pria itu menoleh.

Bian yang melihat itupun segera menggendong putri semata wayangnya.

"Nggak boleh genit. Papabi cemburu." Ujarnya.

"Aelah, bini no loh cemburuin, lagi bicara empat mata sama si Jamal tuh!" Peringkat Gatra sembari menunjuk ke area belakang rumah Bian menggunakan dagu.

Bian menoleh ke belakang. Matanya menyipit kesal melihat pemandangan yang sebenarnya biasa saja, tapi nampak mesra di mata Bian.

Jamal itu ya! Baru datang saja sudah berhasil merebut perhatian Anya! Awas saja! Anya adalah miliknya! Berani sekali tukang sayur itu!

Bian menyerahkan Joilin ke pangkuan Sarga, yang diterima pria itu senang hati.

"Cantik banget malam ini," puji Sarga langsung, begitu menerima Joilin di atas pngkuannya.

Joilin tersipu malu, berbeda dengan Bian yang sudah bersungut kesal dengan rahang mengetat.

Langkahnya tegas dan lebar berjalan mendekat ke arah Anya dan Jamal.

"Saya hancur, Anya. Hati saya seperti tercabik cabik, tertusuk tusuk, remuk redam hancu—"

"Mau gue bakar sekalian nggak, hati lo? Biar lenyap sekalian."

Ucapan Jamal terpotong oleh sarkas dari Bian yang tiba-tiba saja sudah berdiri di belakang tubuh Jamal.

Jamal yang menggunakan pakaian serba hitam dengan kaca mata hitam yang bertengger di hidungnya, mirip seperti orang yang sedang melayat, padahal ia sedang berada di acara pernikahan.

Bad Duda [END]Where stories live. Discover now