… Aku tlah tahu kita memang tak mungkin
Tapi mengapa kita selalu bertemu
Aku tlah tahu hati ini harus menghindar
Namun kenyataan ku tak bisa
Maafkan aku terlanjur mencinta
… Senyuman itu
Hanyalah menunda luka
Yang tak pernah ku duga
Dan bila akhirnya kau harus dengannya
Mengapa kau dekati aku
… Kau membuat semuanya indah
Seolah takkan terpisah
… Aku tlah tahu kita memang tak mungkin
Tapi mengapa kita selalu bertemu
Aku tlah tahu hati ini harus menghindar
Namun kenyataan ku tak bisa
Maafkan aku terlanjur mencinta
… Bila memang hatimu untuk aku
Salahkah ku berharap
Berharap kau memilih diriku cinta
… Tapi mengapa kita selalu bertemu
Aku tlah tahu hati ini harus menghindar
Namun kenyataan ku tak bisa
Maafkan aku terlanjur mencinta
… Aku tlah tahu kita memang tak mungkin
Tapi mengapa kita selalu bertemu dan bertemu
Aku tlah tahu hati ini harus menghindar
Namun kenyataan ku tak bisa
Maafkan aku terlanjur mencinta
Ternyata hati tak sanggup melupa
Maafkan Aku Terlanjur Mencinta
~Tiara Andini~
.
.
.
.
.
°°°°°
03. MARET
sekarang aku sudah tahu semua tentangnya, teman Alia lah yang memberi tahu semuanya, tentang sejak kapan hubungan itu berlangsung? dan apa saja yang mereka lakukan? dan seromantis apa mereka? dan bagaimana mereka bisa saling mengenal? dan aku sadar chat bulan lalu itu sia sia bagiku, pagi ini aku harus lebih kuat dari hari-hari sebelumnya
namun tidak sesuainya ekspetasi ku, pagi-pagi sekali aku sudah seperti artis nyasar, maklum banyak yang ngefans, dengerin ajaa nihh..
"Ninaa ciee ciee!!"
"Nina ekhem, ada dia tuhh!!"
"Nin, dia nin!!!"
"Nina sini ada Aghitsny!!"
"Nina keluar gece!! ada dia!!"
"Nina, katanya kangen dia sini!!"
"AGHITTT INI NIN-"
Aku bekap rapat-rapat mulut teman ku yang satu itu, aku tidak menyangka teman-teman ku sebrutal ini
Jujur aku tak suka jika mereka meneriakinya seperti itu. tidak, bukannya aku marah, aku hanya takut dia risih denganku, aku takut dia ilfil denganku, terlebih dia sudah menjadi milik orang lain dan mereka tidak tahu itu, aku harap dia tidak akan pernah mengenal wajah ku yang sebenarnya
Jika mengingatnya aku jadi mengingat chatan bulan lalu, rasanya aku ingin berhenti sekolah sekarang juga, aku ingin menghilang, aku ingin memutar waktu dan tidak akan pernah mencari tahu tentangnya, sayangnya bayangkannya tidak bisa hilang dari pikiranku
deg...
lamunanku terguyar saat tangan seseorang menepuk pundaku dua kali
Alia..??
anak kelas sebelah yang sejak saat kelas 7 aku takuti akan kesempurnaannya kini dia datang lagi tepat didepan mataku, sosok pemilik hati Aghitsny yang sebenarnya
ia perempuan yang sedikit lebih tinggi dari aku, kulit putih, bulu mata lentik dan garis alis yang sempurna dengan mata yang tenggelam dalam senyum manisnya
Andai saja dia jujur saat aku confes kepadanya jika dia memiliki pacar secantik ini, segemoy ini. Aghitsny.. aku tak akan pernah mengenal mu, aku tak akan menyatakan perasaan ku, jika aku tahu kau akan jadian dan memilih bersamanya
haruskah aku sadar diri sekarang??
aku membalas senyuman dia dengan senyuman apa adanya, tanganku perlahan menaruh selembar uang ke dalam kotak walaupun sedikit kaku, ia kembali dan mulai berbicara didepan kelasku dengan membawa sekotak berisi uang siswa kelas lainnya, aku tahu dia telah bertemu dengannya tadi, haruskah aku cemburu?? tidak! untuk apa!? aku bukan siapa-siapa nya!!
°°°°
jamkos seperti ini bisa dimanfaatkan, apalagi diluar ada siswa kelas 9 yang sedang berolahraga, sekedar lihat dari kaca jendela saja untuk mengikuti arahan menghafal senam untuk ujian sekolah nanti
bukannya mengikutinya, aku malah terpesona dengan sosok lelaki yang senam begitu sangat lucunya, entah itu niat atau tidak, tetapi dia tetap semangat walaupun sedikit kaku
"ekhem, senyum-senyum sendiri, liatin dia yaa..???".
"ouh iyaa kann itu kelasnya yaa, ciee Nina cieeee ciee piuwitt"
"kok lu bisa suka sama dia si nin? padahal lebih ganteng kembarannya itu si Akso! udah putih, tinggi, ganteng, lumayan pinter lagi!"
"gapapaa dia cocok sama Aghitsny, kalo Akso baru cocok sama guaa. nin jangan lupa pj sebagai calon keluarga yang baek hahaa!!"
"iya bener, jangan nyerah nin, pepet terus!! kalo lu sampe jadian sama dia gua traktir lu makan seblak!"
aku menarik nafas menghembuskannya kembali, aku sedikit tertekan melihat ke arah anak perempuan yang duduk paling depan, dia tertawa sendiri melihat ku, seakan mengejek karena hanya dia yang tahu jika seseorang yang bernama Aghitsny sudah menjadi miliki orang lain, padahal aku berharap dia yang menjelaskannya kepada mereka
"gw mao uncrush!!", ucapku dengn nada sedikit tinggi
"lah napa anjirr!??", timpal mereka bersamaan
"dia udah punya pacar", lemah letih lesu loyohh lopyu
"APAA!!? SIAPA SIAPA?? KASIH TAU!"
"kelas sebelah"
teman ku itu..
gadis itu berdiri dari tempat duduknya menjawab pertanyaan mereka lalu menepuk pundak ku dua kali
dia benar benar sudah gila, jangan sampai dia menyebut namanya, sungguh aku tak akan kuat mendengarnya
"OOOOOH IYAA GUA TAHU ANJIRRR, gua lupa kalo anak itu udah jadian sama Alia"
LAHH TERUSS! TADI?! ANJENG!!
ada yang sudah tahu tetapi lupa, ada yang sudah tahu tapi diam, dan ada juga yang belum tahu sama sekali, menyebut-nyebut namanya
"Alia? kan?"
"kayaknya emang Alia deh"
kepalaku pusing ingin segera pulang, namun ini baru jam pertama, kuatkan aku untuk kali ini
"yang sabar nin, mending cari crush baru aja!"
itulah yang aku takuti, setiap aku membuka hati untuk seseorang pasti akan merasakan sakit, jadi cukup, ini adalah yang terakhir..
"Nina gimana perasaan lo, saat lo tahu dia udah jadian sama Alia?"
SEDIH LAH JANCUKK!! PAKE NANYA!! SI ANJING
"GW BAHAGIA BANGET karena seorang Aghitsny dapet yang lebih sempurna dari gw, harapan gw mereka langgeng, udah gitu aja..", pura pura kuat itu menyenangkan
"tapi Aghitsny emang cocok si sama Alia"
KALO GITU KENAPA GA LANGSUNG SEKALIAN JODOHOIN MEREKA BERDUA AJA MBAAK!! HAA!! sabar nin...
"iya mereka emang cocok. bangett malah!", jawabku apa adanya
CIE YANG PURA PURA KUAT, PADAHAL DAH LEMES..
SEMANGAT DONG SENYUMNYA..
NANTI PULANG BISA NANGIS SEPUASNYA KO!!
OU IYA JANGAN MIKIRN DIA MULU!!
PIKIRIN TUGAS LOH
BANYAK NOH NUMPUK
Nina : dhlh males mao mati aja, bye
°°°°
.
.
.
sedih dan lukamu, orang lain jangan sampai tahu, mereka hanya boleh tahu bagaimana indahnya senyum dan tawamu.
