15. COUPLE COKSU

11 0 0
                                    

Aku memandangi diriku dicermin, "cantik", gumamku

Krudung hitam segi tiga ditalikan dibelakang, baju Muslim kodok berwarna coklat susu dengan manset berwarna hitam, benar benar pasangan yang tepat, cincin putih pemberian temanku dan yang aku takutkan sendal jinjit berwarna coklat susu itu benar-benar merubah penampilan ku, lihatlah aku terlihat sangat tinggi sekarang

Aku mendekat ke arah cermin, menampilkan wajahku, "apa aku perlu memakai make up juga?",

Mbakku memaksaku untuk berdandan, namun setiap aku ke sekolah atau ada acara besar entah apa lah itu aku tidak pernah menempelkan sekalipun peralatan make up di wajahku, aku terlalu takut melakukan itu, dan tidak pede

Aku mengambil sebuah alat penjepit bulu mata, aku jadi teringat Nurul yang setiap menit menjepit bulu matanya agar terlihat lentik. Tapi lihatlah bulu mataku sama sekali tak terlihat, tipis sekali, apa aku perlu mencobanya. Perlahan aku mengambil eyeliner atau apalah itu, menggunakannya di bulu mataku lalu menjepitnya dengan penjepit bulu mata

Sulit, tapi aku tak menyangka hasilnya bagus, bulu mataku sekarang terlihat, lucu juga

Aku melihat bibirku yang terlihat kering, biasanya aku hanya memakainya Vaseline, namun kini aku benar salpok dengan lip tint Hanasui milik mbak ku, perlahan aku mengoleskannya sedikit demi sedikit di bibirku

Ini gila! Merah sekali, aku langsung mengambil tissue dan menghapusnya, namun tidak semuanya terbawa menyisakan sedikit berwarna disana, namun terlihat cukup cantik

Aku melihat diriku kembali, "benar, cantik juga",

Namun aku tentu saja malu, bagaimana aku berangkat, dan dengan siapa? Tidak mungkin aku menunggu omprengan sendirian dipinggir jalan dengan baju seperti ini

"huhh", aku menghempaskan nafas kasar

kalau ga wajib berangkat pun aku tidak akan berangkat, malas, semuanya sudah pasti adu outfit, aku yang melihatnya jadi tidak pede dengan diriku sendiri

"Nin, Helmi belum berangkat noh, bilang ke orang tuanya biar berangkat bareng",

"Apa?!! Helmi?!",

Adik kelas ku itu, demi apa, dia memang temanku dulu namun sekarang tidak lagi, dan tidak akan, aku yang melihat penampilannya saja sudah membuatku muak, ini disuruh berangkat bareng, gakk bangettt Astaghfirullah

....

Aku bersalaman dengan mbah dan mbak ku

"Berangkat yaa", ucapku yang sudah duduk di bangku motor Helmi, mau bagaimana lagi aku juga terpaksa

"Hati-hati",

Sebelum itu mbak ku berpesan agar dijalani tidak diam saja seperti patung, aku berdehem, berpura-pura batuk

"pm an laut?",

aku menatap kesepion, apa yang barusan dia tanya?

"Kenapa hel?",

"Pramuka nanti ada larut?",

"Engga untuk hari ini libur buat persiapan besok pelantikan",

"Ouh"

"Wajib ikut?", tanyanya lagi

"Iya wajib", jawabku singkat

Tak ada lagi perbincangan setelahnya, aku menatap kesamping jalan, membenarkan dudukku untuk menjauh darinya

'Andai aku dibonceng Aghitsny, haha pasti lucu' batin ku

....

"NINA!!! LU DANDAN??!",

Senandika Where stories live. Discover now