01

5.1K 309 9
                                    

Senin

Hari dimana anak anak yang sedang menuntut ilmu harus bangun lebih pagi untuk memulai hari. Pemuda berumur 16 tahun sedang menyiapkan sarapan untuk dirinya dan juga anak anak panti lainnya di bantu dengan seorang wanita yang sudah berumur sekitaran 45 tahun.

"Selamat pagi kak Taufan/bunda caca"

Suara sapaan beberapa anak panti mengalihkan perhatian mereka berdua yang sedang menyiapkan sarapan.

"Pagi~"

Taufan Asher E. Pemuda manis berumur 16 tahun yang tinggal di panti asuhan sejak kecil, di asuh oleh seorang wanita paruh baya pemilik panti asuhan tersebut, Clarissa. Yang biasa di panggil oleh dirinya dan juga anak panti dengan sebutan bunda caca.

Sarapan kini sudah siap dan tersusun rapi, mereka semua duduk dengan rapih dan juga teratur. Di pimpin oleh bunda caca untuk memulai sarapan pagi tersebut. Sedikit obrolan dan cadaan dalam sarapan pagi, menambah kesan kehangatan bagi mereka semua.

Kini Taufan harus bersiap siap untuk mengawali hari nya untuk ajaran baru di sekolah yang dia tempati, dia mendapat sebuah beasiswa dari sebuah SMA ternama. Dia termasuk sebagai murid berbakat dan pintar di sekolah menengah pertamanya nya dulu, dan kini dia mendapat beasiswa di sebuah sekolah yang sangat ternama akan pendidikan nya.

"Tidak ada yang tertinggal kan ?"

Bunda caca, menatap pemuda yang sudah dia anggap sebagai anak nya sendiri.

"Tidak ada, bun. Kalau gitu, ufan berangkat dulu."

Sambil menyium tangan sang bunda yang sudah merawatnya sejak kecil.

"Ya, hati hati lah di jalan nanti."

"Pasti!"

Taufan berucap dengan senyuman khasnya. Lalu beranjak pergi meninggalkan panti.

~Sweet Baby Blue~

Butuh waktu 30 menit untuk sampai di sekolah tempat ia akan menuntut ilmu, lumayan jauh. Namun, dia tidak mengeluh. Mendapat beasiswa di sebuah sekolah ternama saja dia sudah sangat bersyukur. Matanya bebinar kagum melihat bangunan sekolah yang sangat besar dan juga luas, dia sedikit tidak menyangka bahwa dia akan bisa sekolah di sini. SMA Galaxi High School.

"Keren~"

Karna terlalu asik memandang sekolah tersebut tanpa melihat arah jalannya, tubuhnya tidak sengaja menabrak seseorang. Dia sudah siap akan merasakan kerasnya jalan yang akan di timpa tubuhnya, namun sudah 2 menit lamanya dia tidak merasakan sakitnya jalanan yang keras. Karna penasaran dia pun membuka matanya.

Hal pertama yang dia lihat adalah, sebuah manik mata berwarna merah delima yang kini juga menatap manik mata biru azure miliknya dengan pemuda yang sepertinya satu tahun lebih tua darinya menahan tubuh rampingnya agar tidak jatuh. Cukup lama mereka saling bertatapan sampai sebuah suara mengintrupsi mereka.

"Maaf menggangu acara saling tatap menatap kalian, tapi kalian menjadi bahan tontonan disini"

Mendengar hal tersebut, Taufan dan pemuda itu langsung berdiri dengan benar. Taufan sedikit merapikan pakaiannya yang sedikit berantakan, sedangkan pemuda tersebut mengalihkan pandangannya kearah lain.

"M-maaf, aku tidak sengaja menabrakmu tadi. Aku tidak fokus pada jalan tadi"

"Hm"

Balasan singkat pemuda yang dia tabrak tadi sedikit membuat perasaan tidak puas pada diri taufan, dia takut pemuda itu tidak memaafkan dirinya. Pemuda yang berada di samping pemuda yang hanya membalas dengan 'hm' tadi hanya menghela nafas saja lalu menatap taufan.

Sweet Baby Blue : 'A Story About' ( Family & Home ) Where stories live. Discover now