10

1.8K 147 32
                                    

Waktu libur telah usai, Taufan kembali menjalani hari hari sekolahnya seperti biasanya bersama ke empat teman nya. Namun karna di jam pertama dan kedua para guru mengadakan rapat, alhasil kelas mendapat waktu jam kosong sampai istirahat nanti. Taufan sibuk memainkan hp pengeluaran terbaru yang di belikan kemarin oleh sang papa akibat ngambek seharian penuh karena tidak di perbolehkan keluar mansion sama sekali.

"Oh ya Taufan, ngomong ngomong.. Aku ingin menanyakan satu hal padamu" Ujar Glacier yang sedari tadi sibuk memperhatikan Taufan

"Hm ? Glacy mau nanya apa ?" Taufan mematikan hp nya dan memberikan atensi sepenuh nya pada Glacier

"Kamu dengan saudara mu yang lain kan kembar, tapi kenapa kamu bisa masuk ke kelas 1 SMA ? Bukannya kelas 2 yang sama seperti saudara mu yang lain"

Taufan terdiam sejenak lalu memposisikan tubuhnya untuk meyender nyaman di bangku dengan kepala yang mengadahkan ke langit langit kelas.

"Kalau tidak salah.. Setahun yang lalu aku sempat sakit karna asma ku sering kambuh sewaktu di panti, dan mengakibatkan aku tidak bisa ikut untuk mendaftar beasiswa disini" Ujar Taufan sembari mengingat masa dirinya yang sakit setahun lalu

Glacier menganggukan kepalanya, dia jadi mengingat kejadian waktu MOS dimana Taufan yang jatuh pingsan akibat asma nya kambuh.

"Apa kamu tidak ada niatan untuk pindah ke kelas yang sama dengan saudara mu yang lain ?"

"Hmm.. Sebenernya kemarin papa sempat membicarakan hal ini kepada ku sih tapi-"

Flashback

"Sweet heart papa mau bicara sama kamu" Ucap Amato yang tiba tiba saja datang nyelonong masuk ke kamar Taufan

Taufan terkejut akan kedatangan Amato yang tiba tiba datang kaya setan.

"Ish! Papa kalo mau ke kamar ufan tuh ketok pintu dulu jangan asal nyelonong masuk aja kaya setan"

"Masa papa sendiri di bilang setan sih, sweet heart" Ujar Amato dengan wajah yang di tekuk ala ala ngenes

"Emang kaya setan" Ucap Taufan dengan watadosnya

Amato di buat pundung dengan kata kata pedas yang keluar dari mulut anak manis nya.

"Hiks.. Putra manis ku kejam sekali.."

Taufan hanya bisa bersweet drop melihat kelakuan Amato yang di luar image seorang pemimpin mafia kejam.

"Ini yang namanya pemimpin mafia yang di bilang kejam itu ? Lebih kaya orang ngenes yang abis NT" batin Taufan

"Haahh~ Papa kenapa ke kamar ufan ?"

Amato langsung bangun dari acara ngenes nya yang langsung di gantikan dengan raut wajah berwibawa.

Bisa gitu anjir! -heran Taufan-

"Ekhem! Papa kesini sebenernya ingin menanya kan tentang kelasmu" Ucap Amato sambil duduk di sofa kamar Taufan

Taufan menaikan salah satu alisnya, "Kelas ku baik baik saja, tidak ada yang perlu di khawatirkan"

"Bukan soal itu, seharusnya di umur mu yang sekarang kamu harus nya di kelas 2 SMA. Tapi kenapa kamu berada di kelas 1 ?"

Taufan terdiam cukup lama, sembari mengingat ngingat kembali kenapa dia bisa telat masuk sekolah.

"Ah, seingat ku. Setahun lalu aku sempat sakit karna asma ku sering kambuh dan-"

"KAMU PUNYA PENYAKIT ASMA ?! KENAPA TIDAK BILANG PAPA, KITA HARUS KE DOKTER SEKARANG!"

"T-tunggu-"

Sweet Baby Blue : 'A Story About' ( Family & Home ) Where stories live. Discover now