09

2.1K 190 35
                                    

Hari hari pun berlalu, Taufan menjalani kehidupan sekolahnya seperti biasanya. Karna sekarang memasuki hari sabtu dan sekolah pun libur.

"Uuhh.. Bosan~" Taufan kini berada di kamarnya. Rebahan di kasur sambil memeluk boneka pikacu pemberian Halilintar untuknya. Taufan berada di mansion sendirian, semua saudara dan juga ayahnya pergi karna kesibukan masing masing. Hanya menyisakan dirinya dengan para bodyguard dan juga pelayan.

"Hisss... Mereka semua pergi karna pekerjaan masing-masing, hali ada rapat, gemp acara pembukaan gedung baru, blaze potret model, ice ada pertemuan antar klien perusahaan, thorn dan solar juga sama seperti ice, ayah juga.. Huh! Setidak nya izinkan aku pergi keluar kek!"

Taufan mengeluhkan nasipnya karna dilarang pergi keluar oleh keluarganya, beberapa menit yg lalu dia sudah meng ngechat keluarganya di grup keluarga, menanyakan kapan mereka semua pulang. Namun tidak mendapat respon apa apa dan hanya di read saja, saking sibuk nya sampai tidak sempat menjawab pesannya kah ? Bodo amat pokonya Taufan ngambek sama mereka semua.

"Aah~ aku tau apa yang harus aku lakukan, hihihi~"

.

.

.

"Blueberry smoothies ini enak juga"

"Kau tidak takut di omeli keluarga mu ?"

Taufan meminum blueberry smoothies nya dengan santai, mengabaikan pertanyaan yang di lontarkan oleh sang lawan bicara.

"Hoi, aku bertanya padamu"

"Glacy nanya ?"

"Aku tanya"

"Kamu tanya tanya ?"

"Hoi!"

Taufan tertawa, sedangkan Glacier menatap Taufan kesal. Oh, kalau kalian mau tau. Taufan pergi diam diam dari mansion, dia meninggalkan handphone nya supaya tidak ada yg dapat mencarinya, dia kan lagi ngambek sama keluarganya. Dan dia tidak sengaja bertemu Glacier di sebuah cafe.

"Aku tidak peduli mau mereka mengomeli ku atau tidak, aku bosan di rumah, lagi pula aku kesal dengan mereka semua"

"Hm ? Karna ?" Glacier menaikkan salah satu alisnya menatap penasaran.

"Chat ku hanya di read saja, mungkin mereka semua terlalu sibuk dengan urusan masing masing"

"Hanya karna itu ?"

Tak!

Glacier sedikit terlonjak kaget karna Taufan secara tiba tiba mendarat kan gelas nya secara kasar ke meja. Bisa Glacier lihat wajah manis pemuda yang ada di depan langsung berubah datar.

"Mungkin terdengar sepele bagi mu, karna aku yakin keluarga mu juga sama seperti keluarga ku. Kamu sudah terbiasa akan hal itu Tapi aku Glacier, aku berbeda. Aku tidak terbiasa dengan hal seperti itu, seakan akan keberadaan ku tidak penting. Di panti aku selalu terbiasa di berikan setiap respon ketika aku bertanya mau orang itu sedang sibuk pun, mereka tetap merespon. Jika aku tau kehidupan orang kaya seperti ini, aku lebih baik kembali ke panti dari pada hidup dengan kemewahan tapi tidak ada satu momen ke keluargaan di dalamnya"

Taufan berucap panjang lebar sambil melihat kearah luar jendela, Glacier menatap diam Taufan.

"Nee.. Glacy"

Glacier tersadar dari keterdiamannya, "ya ?"

"Apa kamu tau.. Dimana letak makam ibu ku ?"

"Aku tahu"

"Kalau gitu-"

"Tapi aku tidak akan memberitahu mu"

"HEEEE!!ヾ(。`Д´。)ノ彡"

Sweet Baby Blue : 'A Story About' ( Family & Home ) Where stories live. Discover now