(6) Warta Sat : Dia Berbisik Padaku

146 49 34
                                    

| 𝐓𝐇𝐄 𝐑𝐈𝐕𝐄𝐑 𝐎𝐅 𝐏𝐀𝐒𝐓 & 𝐅𝐔𝐓𝐔𝐑𝐄 |

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

| 𝐓𝐇𝐄 𝐑𝐈𝐕𝐄𝐑 𝐎𝐅 𝐏𝐀𝐒𝐓 & 𝐅𝐔𝐓𝐔𝐑𝐄 |

Seusainya Tim Ekspedisi menyusuri setiap pangkal tempat yang ada di Kompleks Percandian dan Museum Batujaya, kini mereka bersiap untuk bertolak ke tujuan berikutnya, yaitu hulu sungai Citarum yang berada di Gunung Wayang, tepatnya di mata air Situ Cisanti. Perjalanan mereka yang menggunakan transportasi bus memakan waktu sampai 4 jam, sehingga saat telah tiba di tujuan, warna langit sudah berubah menjadi biru keunguan, tanda jika waktu malam akan segera tiba. Sebagai Ketua Pelaksana acara ekspedisi ini, Bayu segera mengkomando seluruh anggotanya untuk bergegas mendirikan tenda-tenda di tepian sungai, agar mereka bisa lekas beristirahat sebelum meneruskan kegiatan selanjutnya di esok hari.

Meskipun sinar matahari sudah berpamit dari dataran kaki Gunung Wayang, namun panorama indah di sekitarnya masih dapat terlihat remang-remang di bawah cahaya rembulan dan bantuan pijar lampu temaram. Sesekali Bayu mengedarkan pandangannya ke arah mata air Situ Cisanti, takjub mengamati jernih dan birunya hulu sungai tersebut. Tak membutuhkan waktu yang lama, akhirnya tenda induk, tenda tidur, tenda dapur, tenda perkap, dan toilet portable sudah berhasil didirikan oleh seluruh tim penjelajah. Bayu pun lantas mengarahkan anggotanya untuk berkumpul di tenda induk terlebih dahulu dalam rangka briefing untuk agenda esok pagi.

Tenda induk adalah tenda utama saat proses ekspedisi, survei, dan ekskavasi berlangsung. Di tempat itu terdapat berbagai buku serta naskah literatur referensi kuno yang berkaitan dengan sejarah dan pemetaan dari prasasti atau artefak kerajaan yang sedang dicari.

"Besok kita akan memulai pencarian di sekitar mata air Situ Cisanti hingga radius beberapa kilometer ke arah utara, selatan, barat, dan timur. Menurut Naskah Wangsakerta, khususnya pada bab Pustaka Pararatwan i Bhumi Jawadwipa, tertulis jika di sekitar tepian anak sungai dari Citarum, terdapat prasasti yang diciptakan oleh Kaum Brahmana untuk memuja Sri Maharaja Purnawarman. Mungkin kita bisa mencoba untuk mencari keberadaan prasasti tersebut. Apakah bisa dipahami?"

Mayoritas orang yang berada disitu mengangguk paham.

"Ada yang ingin ditanyakan?"

Seorang anggota tim mengacungkan tangannya. "Apakah target kita difokuskan untuk mencari prasasti? Jika nanti seandainya kita hanya bisa mendapatkan sisa-sisa peradaban dari Kerajaan Tarumanegara, bagaimana?" ucapnya mengajukan pertanyaan.

Ayuni dengan cepat menjawab. "Tidak apa-apa, selama benda itu adalah artefak dari Kerajaan Tarumanegara. Temukan barang apapun yang berkaitan dengan kerajaan tersebut, baik berbentuk serpihan kayu ataupun bongkahan batu. Namun aku sangat berharap bahwa kita dapat menemukan prasasti."

Bayu mengangguk. "Jawabannya sudah diwakilkan oleh Ayuni, jadi kira-kira seperti itu. Apakah ada yang ingin bertanya lagi?"

Beberapa orang disana menggeleng, merasa sudah mengerti dengan apa yang akan mereka lakukan di esok hari. Melihat respons tersebut, lelaki itu pun bergegas menutup rapat singkat pada malam ini.

The River of The Past & FutureWhere stories live. Discover now