(3) Warta Tri : Apa Kita Pernah Berjumpa?

167 60 25
                                    


| 𝐓𝐇𝐄 𝐑𝐈𝐕𝐄𝐑 𝐎𝐅 𝐏𝐀𝐒𝐓 & 𝐅𝐔𝐓𝐔𝐑𝐄 |

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


| 𝐓𝐇𝐄 𝐑𝐈𝐕𝐄𝐑 𝐎𝐅 𝐏𝐀𝐒𝐓 & 𝐅𝐔𝐓𝐔𝐑𝐄 |

Satu pekan menjelang kegiatan ekspedisi dilaksanakan, begitu banyak hal yang harus diselesaikan oleh Bayu dan dibantu dengan Pratama, seperti mengirimkan surat permohonan kerjasama kepada beberapa pihak yang akan dilibatkan secara langsung maupun tidak, mengajukan surat perizinan kepada beberapa instansi pemerintah agar diperbolehkan mengadakan penelitian dan penelusuran di berbagai titik daerah, mengurus kepentingan transportasi dan akomodasi bagi para anggota tim yang akan terjun ke lapangan untuk melakukan survei, serta banyak urusan lain yang berhubungan dengan alur birokrasi yang rumit.

Apakah semua pekerjaan itu melelahkan? Tentu saja. Bayu dan Pratama bahkan rela menginap di kantor selama tiga malam berturut-turut demi merampungkan segala urusan tersebut, tidur di atas karpet dengan layar laptop yang tetap menyala dan mesin printer yang terus bekerja.

"Setelah kupikir-pikir, aku menyesal sudah menyetujui proposal itu." ucap Bayu.

Pratama mendengus. "Sudah terlambat, bodoh. Sekarang mau tidak mau kita harus menyelesaikan semua persyaratan ini. Apalagi kegiatan ekspedisi ini bukan permintaan resmi dari pemerintah, jadi lebih sulit mengurusnya."

"Apa kau kesal denganku?" tanya Bayu kemudian.

"Tidak juga, sih. Aku hanya ingin segera pulang dan membayar hutang tidurku yang tidak nyenyak dengan hibernasi panjang sebelum ekspedisi dimulai." jawab Pratama dengan tatapan yang masih berfokus pada tumpukan berkas di hadapannya.

Bayu pun mulai membereskan surat-surat yang sekiranya sudah siap dikirimkan ke tujuan. "Kau pulang dulu saja, Pratama. Urusan ini sudah hampir selesai, biar aku yang tuntaskan."

Pratama menggeleng, menolak tawaran Bayu. "Tidak bisa, kita memulai bersama, berarti harus mengakhirinya bersama juga."

"Kau belum membuat artikel untuk monthly submit di National Geographic, 'kan?"

Pratama menoleh sebentar ke arah Bayu. "Memangnya kau sudah?"

Lelaki itu mengangguk. "Sudah selesai 5 hari yang lalu,"

"Uang insentifnya juga sudah cair?"

"Sudah masuk ke rekeningku kemarin lusa,"

Pratama memasang raut wajah kesal "Ck, curang sekali kau. Tidak setia kawan,"

Bayu terkekeh pelan. "Maka dari itu, lebih baik kau pulang saja. Biar urusan ini aku yang selesaikan sekarang."

"Baiklah, kalau begitu aku pulang dulu, ya. Tapi sepertinya aku tidak langsung kembali ke rumah, sih. Aku akan mampir ke salah satu restoran atau perpustakaan dulu untuk mengerjakan draft artikel yang akan kukirim."

"Tidak merasa capek? Menurutku sebaiknya istirahat sejenak terlebih dulu. Tidur 2 sampai 3 jam bukan ide yang buruk."

"Memang bukan ide buruk, tapi aku tak mau membawa beban sampai ke rumah. Jadi aku memilih untuk sekalian menyelesaikannya sekarang."

The River of The Past & FutureWhere stories live. Discover now