(14) Warta Caturdasa : Menjelajahi Sundapura

225 45 31
                                    

| 𝐓𝐇𝐄 𝐑𝐈𝐕𝐄𝐑 𝐎𝐅 𝐏𝐀𝐒𝐓 & 𝐅𝐔𝐓𝐔𝐑𝐄 |

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.

| 𝐓𝐇𝐄 𝐑𝐈𝐕𝐄𝐑 𝐎𝐅 𝐏𝐀𝐒𝐓 & 𝐅𝐔𝐓𝐔𝐑𝐄 |

Purnawarman dan Ratungganara duduk bersisian di pinggir Danau Kerajaan, tangan mereka berdua tertaut erat dengan kepala Ratungganara yang bersandar pada pundak Purnawarman. Meskipun saat ini sinar matahari telah tergantikan oleh cahaya rembulan, namun pemandangan di sekitar danau tetap terlihat menakjubkan, ditambah dengan hembusan angin sejuk yang menambah kesyahduan suasana.

“Ternyata kehidupan di Istana itu mengerikan, ya? Penuh dengan intrik, tipuan, dan rahasia. Tapi perlahan aku mulai menikmati peranku sekarang, aku telah bersiap untuk menjalankan beberapa rencana yang sudah aku susun dengan matang. Semoga saja bisa berhasil sesuai perkiraan.” tutur Purnawarman.

“Setelah ini, kau mau melakukan apa?” tanya Ratungganara.

Purnawarman mengendikkan bahunya. “Entahlah, sepertinya saat ini belum ada urusan yang terlalu mendesak. Mungkin aku akan mengatur ulang tanggal Upacara Adat Pernikahan kita, menyegerakan pelantikanku sebagai Raja, lalu memastikan bahwa para petinggi kerajaan yang berkhianat akan mendapatkan hukuman yang sesuai, lantas mengusut tuntas mengenai Kerajaan Indraprahasta. Aku juga berniat mempersiapkan skenario terburuk apabila mereka nanti mengirimkan pembunuh bayaran untuk mengincarmu, maka kau tidak boleh keluar dari Istana jika tidak bersamaku. Kau harus dikawal dengan pengawasan ketat.”

“Bagaimana dengan masalah perompak laut? Apakah sudah selesai?”

“Sudah rampung dari jauh-jauh hari.”

“Lalu, bagaimana tentang pencurian kapal hadiah pernikahan kita dari Dinasti Tang, yang direncanakan oleh para Petinggi Kerajaan Kubu Kiri?”

“Tentu saja sudah aman, mereka sudah tertangkap karena ketahuan bersekongkol dengan Kerajaan Indraprahasta, sebelum kapal tersebut sampai kesini. Aku sudah mengabari dan menyampaikan ucapan terima kasih untuk Dinasti Tang, mungkin suatu saat kita harus berkunjung ke sana. Mereka sangat baik kepada Kerajaan Tarumanegara,”

“Benar sekali. Oh iya, mungkin sebelum diadakan pengangkatan tahtamu sebagai Raja, kau bisa berbincang empat mata dengan Ayahmu, Raja Dharmayawarman. Pasti beliau memiliki banyak wejangan dan nasihat yang hendak disampaikan untukmu yang menjadi penerus gelarnya.”

“Terima kasih atas sarannya, Ratungganara.”

“Setelah persidangan tadi, apa kau mendapatkan ancaman dari Bibi Indariwarman?”

“Iya, tapi sepertinya hanya gertakan tak berarti. Dia sadar jika tanpa kekuasaannya sekarang, ia bukanlah siapa-siapa. Mungkin sekarang ia tergolong pada kasta Sudra. Bagaimana denganmu?”

The River of The Past & FutureМесто, где живут истории. Откройте их для себя