Vol 1 - Chapter 8 : Ya, Aku mengerti

27 3 0
                                    


Haaah… Gadis itu, bukannya dia semakin lama semakin ngelunjak saja…?”

Sepulang Sekolah, Masachika bergumam begitu setelah melihat pesan yang Ia terima dari Yuuki.

Dia harus pergi berbelanja untuk kebutuhan tugas OSIS – tapi karena punya urusan mendadak, jadi dia meminta Masachika untuk pergi menggantikannya.

[Nii-ni, kumohooooooon ♡ ]

“….”

Masachika merasa agak kesal dan lelah di bagian terakhir pesan, yang secara licik cukup genit untuk membuatnya merasa sedikit bahagia.

“Baiklah, jadi pergi atau tidak? Kurasa aku akan pergi tapi…”

Masachika membalas dengan lugas,[Siap] , sambil menggerutu.

[Yaaay, daisuki dayo onii-chan ♡ ]

“Ya, ya.”

Sambil tersenyum kecut pada stiker hati yang menari dengan liar dan dikirim berturut-turut, Masachika memasukkan Smartphone-nya ke dalam sakunya dan menuju ke ruang OSIS.

Masachika punya sisi selalu merasa tak tega menolak permintaan adik perempuannya.

Sampai-sampai takkan terasa aneh jika orang lain memanggilnya Siscon bila mereka melihat perilakunya ini.




“Permisi.”

Masachika mengetuk pintu ruang OSIS dan membukanya.

Di dalam ruangan, ada dua orang.

“Masuklah, Kuze. Aku minta maaf karena membuatmu datang jauh-jauh untuk membantu kami lagi.”

“Yah, aku datang hanya untuk menggantikan Yuuki.”

Salah satu orang di ruangan tersebut adalah Ketua OSIS, Kenzaki Touya.

Dan yang lainnya …

“Ooh? Jadi kau yang namanya Kuze-kun, ya? Aku Maria Mikhailovna Kujou. Aku kakak perempuan Alya-chan dan Sekretaris OSIS. Senang berjumpa denganmu oke~?”

“Ah, sama-sama. Alya selalu membantuku terus.”

Maria menyapanya dengan senyuman lembut dan ceria.

Sebagai tanggapan, Masachika membungkuk sedikit sambil berpikir, Kedua saudari ini benar-benar punya aura yang sangat kontras, ya.

“Hari ini kudengar aku akan berbelanja dengan Kujou-Senpai ...”

“Kau bisa memanggilku Masha, oke? Teman Alya-chan adalah temanku juga~”

“Ah iya….”

Sambil berpikir, Di-Dia orangnya gampang bergaul, Masachika tersentak ke belakang sedikit pada Maria yang berlari ke arahnya sambil tersenyum lebar.

“Masha-Senpai atau Masha-san~, yang mana saja tidak masalah, oke?~”

Uhuh… kalau begitu, Masha-san.”

Masachika mengalihkan pandangannya dengan malu-malu.

Setelah akhirnya di depannya, Maria menggenggam tangan kanan Masachika dengan kedua tangannya dan menggoyangkannya dengan ringan ke atas dan ke bawah.

Mm-hmm, senang bertemu, denganmu…”

Jika ini dalam acara jumpa fans dengan Idol, ekspresi Maria yang berjabat tangan sembari tersenyum bisa membuat seorang cowok menjadi tawanan cinta dalam sekejap.

Tapi, ekspresinya mendadak berubah serius begitu melihat wajah Masachika dari dekat.

Mata menyipitnya yang biasanya memberikan perasaan lembut sekarang terbuka lebar-lebar, dan senyumannya yang ramah benar-benar menghilang dari wajahnya.

[LN] Tokidoki Busotto Roshia-Go De Dereru Tonari No Alya-SanWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu