TLIMH || 08

1.8K 127 17
                                    

Typo bertebaran

°
°
°
Happy reading!!

oOo

Satu Minggu berlalu....

Rasanya sangat cepat berlalu, hari berganti hari hingga sudah satu minggu berlalu.

Bagi orang lain, mungkin satu minggu ini tak ada apa-apanya. Namun, berbeda dengan dua sejoli yang sebentar lagi akan berganti status.

Hari ini adalah hari yang sangat mendebarkan bagi Salwa, begitupun dengan seorang dosen bernama Alif.

Yah, hari ini adalah acara pernikahan Alif dan Salwa. Tak banyak yang di undang, hanya ada keluarga besar kedua belah pihak, lalu ada rekan kerja kedua belah pihak juga, serta teman Alif. Acara ini memang dilakukan secara tertutup, bukan tanpa alasan mereka melakukannya, namun ini adalah permintaan Salwa yang katanya belum siap di ketahui publik.

Di kamar bernuansa abu-abu itu terlihat seorang gadis yang duduk di depan meja rias yang sudah terbalut baju pengantin berwarna putih dipadukan dengan hijab senada. Ditemani beberapa MUA.

Acaranya memang dilaksanakan di rumah Salwa.

Hari ini, gadis yang biasa dipanggil Salwa itu kini terlihat sangat cantik hanya dengan melihat pantulan wajahnya dari cermin. Bahkan ia tertegun saat melihat wajahnya sudah dipolesi oleh beberapa make up, terlihat sangat cantik.

"Sayang," suara panggilan dari belakang, mengalihkan perhatian Salwa yang tengah memandang wajahnya di cermin.

Gadis itu membalikkan badannya saat melihat bunda dan mama Carissa sudah berada di hadapannya.

"Mantu mama cantik banget!" puji mama Carissa.

"Mama juga cantik kok," balas Salwa tersenyum manis.

Terlihat sangat jelas pancaran binar kebahagiaan di kedua netranya, begitupun dengan bunda Almeda.

Perempuan setengah baya itu membawa anak semata wayangnya ke dalam pelukan.

"Anak bunda udah mau jadi istri orang," ucap bunda Almeda tersenyum haru.

"Bundaaa," rengek Salwa, bahkan kedua bola matanya pun ikut berkaca-kaca.

Tak menyangka bahwa sebentar lagi statusnya akan berubah.

"Hush! Ga usah ngerengek, udah mau jadi istri orang juga," kata bunda geleng-geleng.

Mama Carissa terkekeh pelan melihat calon menantu serta besannya.

"Udah siap kan? Kalo udah, kita ke bawah," ujar mama Carissa, membuat kedua perempuan yang sedang berpelukan itu melepaskan pelukannya.

"Ayo," lalu kedua wanita paruh baya itu menggandeng tangan Salwa.

Salwa mengangguk, gadis itu melangkah pelan dengan degup jantung yang mulai menggila.

Saat ketiga wanita itu sudah berada di anak tangga, semua tamu undangan mengalihkan pandangan mereka menatap ketiga wanita yang baru saja turun itu. Lebih tepatnya pandangan orang-orang menatap pengantin wanita yang terlihat sangat anggun.

Tak terkecuali seorang pria yang menatap Salwa tak berkedip. Alif seolah terpaku akan kecantikan yang dipancarkan calon istrinya.

"Kedip woy," bisik seorang pria yang duduk di samping Alif seraya terkekeh geli. NAUFAL AZHAR IDRUS, sahabat Alif.

Mendengar bisikan di sampingnya, Alif menatap Naufal datar, lalu pandangannya kembali fokus pada Salwa yang berjalan menghampirinya.

Sekarang Salwa sudah duduk di kursi samping Alif, gadis itu terus menunduk lantaran merasa jika tatapan Alif terus tertuju padanya.

PAK DOSEN ITU SUAMIKU!حيث تعيش القصص. اكتشف الآن