TLIMH || 09

1.7K 116 2
                                    

Sebelum baca vote dulu.

°°°
HAPPY READING!!

~~~

Walaupun dengan cara yang tidak semestinya, Semesta begitu baik hingga mempertemukan kita ~ Alif Wildan Al-azam

oOo

Hoamm

Seorang gadis tampak menguap dengan mata mengerjap-ngerjap karena baru saja terbangun dari tidur nyenyak nya.

Salwa menoleh ke arah nakas untuk melihat jam. Namun, ternyata sepertinya ia terbangun di waktu yang masih di gunakan orang-orang untuk beristirahat.

Jam yang ada di atas nakas ternyata menunjukkan pukul setengah tiga malam.

Salwa hendak kembali memejamkan mata. Namun, suara seorang pria menghentikan niat gadis itu.

"Kamu sudah bangun?"

Salwa membulatkan matanya diiringi suara teriakan.

"Aaaa!"

Salwa berteriak seraya menutupi kepalanya yang tidak mengenakkan hijab menggunakan selimut.

"Pak Alif?! Bapak kenapa ada di kamar saya?!" Teriak Salwa dengan mata melotot sempurna.

Untung saja kamar Najwa kedap suara, jadi tidak akan menganggu orang lain untuk beristirahat.

Alif yang baru keluar dari kamar mandi, menatap Salwa dengan alis terangkat. "Saya suami kamu, jadi saya di izinkan untuk tidur di sini," jawab Alif santai.

Salwa nampak terbengong setelah mendengar penjelasan pria itu. Lalu pikiran Salwa melayang pada acara yang di adakan di rumahnya kemarin.

Salwa menepuk pelan keningnya, ia melupakan bahwa sekarang status nya sudah berubah menjadi istri dari Alif. Lalu tangan Salwa meraba pakaian nya yang ternyata sudah tergantikan dengan baju tidur. Tatapan Salwa kembali menatap Alif dengan kedua netra membulat sempurna.

Alif yang mengerti ke mana arah pikiran Salwa, segera menyela terlebih dahulu.

"Bunda yang menggantikan baju kamu," ucap Alif.

Salwa menghela nafas pelan.

Alif melangkah menghampiri sofa, yang mana di sana sudah terletak sebuah sarung, kopiah, serta sajadah.

"Karena kamu sudah bangun, cepat kamu ambil wudhu, kita sholat tahajud dulu," lanjut Alif.

Salwa baru menyadari jika rambut Alif basah sehabis berwudhu, lalu mengangguk singkat, lantas segera beranjak menuju kamar mandi untuk berwudhu. Setelah selesai, Salwa mengambil mukena dan sajadah di dalam lemari. Lalu menghampiri Alif yang sudah mengenakan sarung dan kopiah.

Beberapa saat Salwa terdiam melihat bagaimana rupa Alif yang terlihat sangat sempurna dengan kopiah yang sudah melekat di kepalanya.

"Kamu sudah siap?" tanya Alif.

Hingga suara Alif kembali menyadarkan Salwa dari lamunannya. Rasanya sangat gugup karena ini adalah untuk pertama kalinya Salwa sholat dengan diimani seorang pria selain ayahnya.

Lantas Salwa mengangguk kikuk, "Udah,"

Keduanya mulai melaksanakan sholat malam atau sering di sebut sholat tahajud. Sepuluh menit di habiskan untuk beribadah. Alif mengucapkan salam sebelum menghadap ke arah Salwa sambil menyodorkan tangan.

Salwa segera menyambut tangan pria yang sudah sah menjadi suaminya itu, lalu mengecup tangan Alif dengan perasaan gugup.

"Kemari," ujar Alif setelah Salwa melepaskan tangannya.

PAK DOSEN ITU SUAMIKU!Место, где живут истории. Откройте их для себя