TLIMH || 12

1.5K 106 2
                                    

Vote sama komennya jangan lupa ya guys🥺

•••

Happy reading!



Setelah libur beberapa hari karena acara pernikahan dilaksanakan. Hari ini Salwa sudah kembali masuk kampus seperti biasa.

Hari ini ia hanya memiliki dua mata pelajaran yang akan di mulai pukul sembilan pagi. 

Karena waktu masih menunjukkan pukul 7 pagi, Salwa memanfaatkan waktu yang ada untuk membereskan kamar mereka yang belum tersusun dengan rapi.

Gadis yang mengenakan piyama tidur coklat itu nampak lihai menyusun pakaian di dalam lemari. Setelah Alif berangkat ke kampus tadi, Salwa dengan sigap membereskan kamar yang baru pertama kali di huni.

Usai dengan segala urusan di kamar, Salwa memilih pergi ke dapur untuk mengisi tenaga. Karena memang, sejak tadi pagi ia belum sempat sarapan.

"Sarapan sudah siap di atas meja ya Non," ujar mbok Susi saat melihat majikannya memasuki area dapur.

Tiba di meja makan, Salwa mengangguk menanggapi ucapan mbok Susi. Lalu gadis manis itu segera duduk di kursi.

"Ayo makan bareng saya, Mbok," ajak Salwa.

Mbok Susi yang sedang mencuci piring di wastafel menoleh saat mendengar ajakan Salwa. Lalu, kemudian wanita paruh baya itu menggeleng halus.

"Mbok makan di belakang aja, Non." Tentu saja ia menolak, mana berani dia makan satu meja dengan majikannya.

"Ayolah Mbok, saya ga suka makan sendirian," ujar Salwa memelas.

"Tap---"

"Ayo mbok," paksa Salwa.

Karena tak enak terus menolak, akhirnya mbok Susi memilih sarapan bersama Salwa.

***

"Kembaliannya buat bapak aja," ujar Salwa sambil menyerahkan satu lembar uang berwarna biru pada supir taxi itu.

"Makasih mbak, semoga rezekinya lancar terus," doa pak taxi.

"Amin, makasih pak." Setelah itu Salwa melangkah memasuki area kampus.

Gadis itu sesekali mengecek ponselnya, siapa tau ada Abel dan Vanessa yang mengirim pesan.

"Hai."

Tiba-tiba sapaan seseorang menghentikan langkah Salwa. Gadis itu mengalihkan pandangannya dari ponsel.

"Kamu nyapa aku?" tanya Salwa bingung.

Azka, cowok yang menyapa Salwa itu mengangguk dengan senyuman manis di bibirnya. "Iyalah, mana sapaan gue ga di balas lagi," kekeh cowok itu.

Salwa tersenyum tak enak. "Maaf, tadi aku kira kamu nyapa orang lain." Salwa kembali melangkah, diikuti Azka.

"Lo kenapa jarang masuk, Wa?" tanya Azka basa-basi.

"Beberapa hari lalu aku ga enak badan," jawab Salwa seadanya.

Sejujurnya Salwa sedikit risih diikuti Azka seperti ini, apa lagi beberapa mahasiswa melirik ke arah mereka.

Pasalnya Azka adalah salah satu cowok yang famous di kampus. Wajahnya yang tampan dan kaya, membuat cowok itu dalam hitungan hari sudah dikenal banyak orang.

"Gue nanya sama temen lo, tapi gue malah di julitin sama sih boneka Annabelle." Curhat Azka. Padahal Salwa sama sekali tidak bertanya.

Salwa menoleh. "Annabelle siapa?" tanya Salwa heran, pasalnya ia merasa tidak memiliki teman yang bernama seperti itu.

PAK DOSEN ITU SUAMIKU!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang