04

144 25 4
                                    

Sek, ini aku sedikit heran, kenapa cerita ini yang sama sekali gak aku promosiin tapi kok yang baca lumayan juga ya? Padahal baru 3 bagian. Giliran cerita yang kemaren aku promosiin mati-matian sampe ngedit sekece kecenya susah buangett naiknya😭. Gais baca juga dong cerita yang KELAS BARU, itu juga bagus tauuuuuu. Sok atuh yaa brader hehe. Ini nih 👇

 Ini nih 👇

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

🍃🍃🍃

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🍃🍃🍃

Siapa yang galeri HP nya penuh sama foto langit? Foto pure hasil jepretan sendiri atau hasil nyolong di Pinterest juga Tiktok bejibun sampai penyimpanan penuh? Hahah. Astrophile, adalah sebutan mereka yang sangat menyukai segala hal tentang langit dan benda angkasa. Faridz salah satunya. Adik kesayangan dari Farel itu sangat menyukai langit dengan segala kondisinya. Katanya, langit selalu ada, kapan pun dan dimana pun. Langit tak pernah meninggalkan, dan langit selalu membuatnya merasa tenang.

Farel sedang melihat-lihat galeri HP Faridz di kesunyian malamnya. Ia menatap satu per satu foto hasil tangkapan sang adik. Tersenyum, rasa rindunya semakin membuncah, Farel sebisa mungkin tak cengeng hanya karena ingat Faridz. Karena setelah sepekan, dirinya tak lagi pergi ke rumah sakit, Ameena dengan keukeuh melarang si sulung untuk selalu menengok orang yang tak nyahut ketika diajak berbicara.

Sebenarnya dia bisa saja mencari celah dan tak usah izin jika ingin pergi ke rumah sakit. Tapi kan ia masih berada di kursi roda, kakinya masih kaku untuk digerakkan, ia belum bisa berjalan dan kembali hidup normal lagi, jadinya Farel akan kesusahan jika melakukannya sendirian. Dia masih butuh bantuan untuk dirinya sendiri.

Setelah puas menggulir, ia menyimpan ponsel itu di meja belajarnya, di sana terdapat bingkai foto dengan pigura kayu yang isinya foto Farel dan Faridz sedang tersenyum ceria. Setelah mencuri ponsel sang adik, kini ia beralih memutar kembali masa lalunya lewat bingkai itu. Ia menyentuh bagian wajah Faridz, dan tersenyum beberapa saat.

"Riz, kapan sih lo mau bangun lagi? Gue kesepian, tau," gumamnya pelan. "Gue kangen masakan lo, kangen pukulan lo, kangen bacotan lo juga."

Samar-samar ia mendengar namanya dipanggil, buru-buru ia menyimpan itu dan mengayuh kursi rodanya. "Farel, makan malam sudah siap."

Faridz & Farel [ Chansoo ] ✅Where stories live. Discover now