Keenan 1

3K 365 38
                                    

"Haii annyeong!!!!
Welcome back to Keenan daily!!!
Sekarang Keenan sedang menggosok gigi di kamar kakak Holland yang terdingin sejagat rumah.

Ini Keenan pakek handphone kakak Holland, soalnya Keenan gak punya handphone. Nanti mau minta beliin sama Daddy. Semoga di restui ya teman-teman sekalian."

Keenan bertingkah seperti seorang influencer yang sedang melakukan rekaman untuk konten.

Anak itu sebenarnya sangat bosan dengan keadaan rumah yang ia ramaikan. Ingin sekali rasanya mendengar tawa Holand yang meenggelegar. Biar gak kaku-kaku amat gitu.

Althan pun sama. Cuman bedanya , kakak keduanya itu sudah sering senyum kepada dirinya. Si bodoh Althan juga selalu meminta maaf kepadanya. Walaupun Keenan tidak tau apa salah lelaki bodoh itu terhadapnya. Yang pasti, sebelum ia tidur, Althan akan datang dan mengucapkan selamat malam, mencium keningnya, dan meminta maaf. Begitu terus setiap hari.

Ahhh... Bicara tentang kakak ketiga nya, Keenan benar-benar malas. Laki-laki simalakama itu benar-benar memiliki hubungan dengan perawat yang waktu itu. Keenan tidak suka. Keenan tidak siap kakaknya membagi kasih sayang.

Okeee lanjut. Keenan tadi malam tidur bersama Holand karena ia sangat rindu kakak pertamanya itu. Laki-laki tsundare itu baru pulang dari Singapura.

"Kenapa lama sekali di kamar mandi? Kakak kira kamu pingsan." Ucap seseorang yang membuka pintu kamar mandi. Ya, siapa lagi kalau bukan Holand.

"Yakali orang sehat begini bisa tiba-tiba pingsan. Stress Lo?"

"Mulutmu."

"Ehehehe. biasa kak, ajaran kak Jerry."

Semoga setelah ini Jerry di sergap Holand. Bantu aminkan teman-teman. Amin!!!!

"Ngeles kamu. Ayo sarapan. Kakak juga butuh handphone kakak." Ucap Holand dengan lembut.

"Ayo bujuk Daddy biar Keenan punya hp sendiri. Atau kakak aja yang beliin."

"Tidak."

"Aaaaaa stupid banget jadi human."

"Stupid? You say that I'm stupid? Let's talk in english. And we'll see--"

"To much talk. Keenan no ngerti. Belom terlalu can speak English. You wanna Keenan kelihatan stupid, right??"

Holand memijat pangkal hidungnya. Bahasa alien itu kembali lagi. Tapi, tak apa. Keenan masih butuh proses.

"Ayolah kak. Keenan cuman mau jadi influencer. Pasti bakal banyak yang follow Keenan. Terus Keenan dapat uang."

"Berapa uang yang kamu butuh? Daddy dan kakakmu punya perusahaan, mommy juga punya usaha. Jadi, apa lagi yang kurang, hmmm?"

"Kalian nanti pasti bakal punya kehidupan masing-masing. Mommy dan Daddy juga gak selamanya bakal sama Keenan. Apalagi sekarang lihat kak Jerry yang udah jarang di rumah."

Keenan terdiam. Benar-benar belum terima dengan kehadiran perawat itu sebagai kekasih kakaknya.

Keenan menangis. Membayangkan orang tuanya yang akan pergi ke rumah tuhan. Kakaknya yang akan menikah dan memiliki keluarga masing-masing. Apalagi Jerry yang sudah jelas telah berubah. Ia masih ingin menikmati kasih sayang itu sendirian.

Ia tahu ia salah. Lambat laun kakak-kakaknya butuh pendamping. Butuh sosok penyemangat. Tapi... Ah sudahlah.

Holand memeluk tubuh ringkih adik bungsunya itu. Ia tahu kegelisahan macam apa yang dirasakan adiknya.

"Jangan khawatir. Semua mata masih tertuju pada Keenan. Tidak ada yang berubah. Kak Jerry hanya menikmati bahagianya bersama seseorang yang dicintainya. Itu bukan berarti dia melupakan Keenan. Tidak ada yang bisa menandingi Keenan dalam tahta tertinggi di rumah ini."

Holand menghapus jejak air mata di pipi adiknya itu.

Sedangkan Keenan, ia merasakan hangatnya pelukan Holand. Sama seperti pelukan Daddy mesumnya.

Kenapa Keenan mengatakan Daddy nya mesum? Karena Keenan pernah melihat kancing celana Thomas terbuka.

"Ayo makan. Lupakan ucapan Keenan barusan. Keenan keknya butuh adu mulut dengan seseorang deh kak."

Keenan menarik tangan Holand u tuk turun sarapan.

"NAH GUYS SETELAH MENCUCI MUKA DAN MENGGOSOK DAKI. EH SALAH, MENGGOSOK GIGI MASKUDNYA.

KITA MAU SARAPAN. YANG DISAMPING KEENAN INI KAKAK KEENAN YA BUKAN SUGAR DADDY. KEENAN GAK BUTUH SUGAR DADDY SOALNYA DADDY KEENAN UDAH KAYA, HOT LAGI. SEMOGA KEENAN GAK PUNYA ADEK LAGI YA. AMIN!!"

Keenan menunjukkan cengirannya kepada Holand.

"Nanti jangan di hapus ya kak videonya. Mau Keenan edit. Jadi Daily in Keenan life!! Anjay slebew kwek Kwek."

Holand terkekeh geli. Ada saja tingkah laki keenan. Moodnya cepat sekali berubah.

"Mommy, Daddy, Keenan kiyowo sudah turun dari khayangan bawah tanah. Pangeran ini butuh sesuap nasi untuk dijadikan tai. Ups maaf..." Ucap Keenan seraya menuruni tangga dan berjalan ke arah meja makan.

Lebih seru naik turun tangga daripada lift. Serius 100000000rius.

"Owh... Anak manis mommy sudah datang. Mommy sudah menyiapkan makanan dari istana laut."

"Ohhh mommy sekarang jadi duyung?"

"Kamu mau jadi anak duyung?"

"Ya, enggaklah. Lagian mommy bawa-bawa istana laut. Kan istana laut identik sama duyung."

"Ngeles aja kamu."

"Lah kok marah?"

"Mommy kamu lagi PMS. Hari ke-4."

"Belom menopause?"

"Mommy belom tua-tua banget ya."

"Keenan gak bilang mommy tua. Takut aja nanti dapet Adek. Keenan gak mau ya. Nanti aja, tungguin Keenan kasih cucu."

"Halah kencing aja belom lurus kamu, udah bahas anak aja." Celetuk Daddy nya.

Tuh kan apa Keenan kata. Daddy nya itu 'agak lain' ucapannya frontal dan menusuk hingga sel sel kulit mati.

"Titit Keenan gede kok dad. Udah sebesar jempol kaki."

Sontak Daddy dan kakaknya tertawa. Kinan hanya tersipu malu.

Ada-ada saja tingkah anak bungsu Herper itu.

Tanpa di sadari, Holand merekam semua percakapan mereka di handphone nya. Moment seperti ini dulu tidak pernah ia rasakan. Namun sekarang, semua tampak mudah di tangan Keenan.

_____________TBC!!!
Jan Lupa Vote, Comment, Share, and Follow!!
See you next part.

Isi secreto di bio aku dongg teman-temanquu bagaimana perasaan kalian ketika melihat Keenan sudah kembali.

Bener-bener gak tau cerita ini masih di tunggu atau nggak. But, aku lagi mencoba untuk ngembaliin mood menulis aku. Anjay pakek aku kamu ehehehe.

Aku lagi ngejer target untuk cerita KEENAN II sama MELVIN.

Diusahakan updatenya balance.
Hope u like it.

I wuff you
Juju
19052023

KEENAN IIOù les histoires vivent. Découvrez maintenant